Rabu, 14 November 2018

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 10)


Roller Coster Pabrik Gula
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber


Ada dugaan kuat orang-orang Tionghoalah yang menjadi pioner pemrosesan tebu di Indonesia. Perkiraan ini didasarkan pada kebutuhan para imigran dari daratan Tiongkok itu terhadap gula kristal dan arak tetes tebu yang menjadi konsumsi mereka sehari-hari. Apalagi mereka memang menguasai teknik pembuatan gula dan arak sejak berabad-abad silam.
Usaha produksi kedua komoditas itu dilakukan dengan pola home industri dengan kuantitas produk yang minim karena hanya untuk kalangan terbatas. Sayangnya, tak ada data kongkrit yang bisa menunjukkan mulai kapan usaha rumahan itu mulai dilakukan mengingat mingrasi suku bangsa berkulit kuning dan mata sipit itu ke berbagai wilayah di bentang nusantara sudah dilakukan sejak ribuan tahun sebelumnya.
Namun yang jelas ladang garapan itu sudah ada ketika VOC menancapkan kuku kekuasaannya di tanah Jawa pada 1619. Bahkan saat itu diketahui sudah banyak produsen gula kristal berskala kecil yang menjalankan usahanya di sepanjang sungai Ciliwung.
Selanjutnya, usaha ini mulai dikembangkan dalam skala yang lebih besar ketika VOC memutuskan untuk mengembangkan kawasan Hindia Belanda sebagai sentra produsen gula kristal hingga berhasil melakukan eksport pertama gula Jawa ke Eropa. Sayang tak jelaskan berapa banyak perusahaan penggilingan tebu yang menyokong ekspor bervolume 618 ton tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dinukil dari Buku Jejak Sidoarjo dari Jenggala hingga ke Suriname, jumlah produsen gula di Batavia dan Banten yang tercatat di tahun 1652 ada 20 unit ‘pabrik’ gula yang beroperasi.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 9)


Industri Gula Jawa yang Apungkan Belanda
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber

Para administratoer PG. Ketegan - Taman - Sidoarjo.
(Foto: koleksi Tropen Museum)
Sejak jaman penjajahan, Sidoarjo sudah diperhitungkan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai salah satu kekuatan ekonomi. Salah satu indikatornya adalah banyaknya pabrik gula yang didirikan di sebuah kota kecil bernama Sidoarjo ini setelah pabrik-pabrik gula lainnya di kawasan Batavia dan sekitarnya runtuh satu persatu.
Dalam studinya di Karesidenan Pekalongan pada 1830-1870 yang dipublikasikan melalui buku "Kaum Tani dan Budidaya Tebu di Pulau Jawa Abad ke-19’, G.R Knight mengungkapkan sebelum era sistem tanam paksa, kegiatan pengolahan tebu menjadi gula untuk pasar ekspor masih sangat terbatas.“Pembuatan gula hanya dilakukan di perkebunan-perkebunan milik Tionghoa dan Belanda di Jawa Barat, diantaranya bertebaran di sekitar Batavia dan di Pasuruan.” 
Ada yang menyebut, industri gula di Sidoarjo pada masa itu cukup potensial daripada industri serupa di Nusantara. Selain Sidoarjo, daerah lain yang memiliki pabrik gula yang cukup banyak adalah Situbondo dan Bantul-DIY.

Jumat, 09 November 2018

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 8)


Kisah Tragis Mandor Tebu Yang Baik Hati
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber


Selain itu ada juga kisah kepahlawan yang lain yang berlatar belakang industrialisasi gula, yakni perjuangan Sakera. Hanya saja setting peristiwa ini bukan di Sidoarjo, namun di Pasuruan.
Tidak ada dokumentasi tulisan yang otentik tentang sosok dan perjuangan sang tokoh. Kisah yang mengemuka di masyarakat itu hanya berasal dari sejarah lisan yang rentan diselewengkan oleh pihak-pihak lain untuk mengedepankan kepentingannya.
Berdasarkan kisah tutur, nama aslinya adalah Sadiman. Sakera adalah nama panggilannya sehari-hari yang maknanya adalah orang yang memiliki banyak teman karena suka menolong sesama.
Ia lahir dari keluarga ningrat keturunan Madura di Kelurahan Raci, Kota Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada abad 19 ketika Belanda menerapkan sistem tanam paksa dan industrialisasi gula di tanah Jawa. Meski begitu karena karakternya yang rendah hati, ia tak mau menggunakan gelar kebangsawanannya dan lebih nyaman dengan panggilan sakerah saja.
Sebagai orang yang berasal dari kalangan orang terpandang di lingkungannya, Sakerah mendapat kesempatan bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu milik Pabrik Gula Kancil Mas Bangil.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 7)


Kemarahan Kaum Tertindas
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber


Penerapan sistem tanam paksa di Indonesia benar-benar manjur untuk mendongkrak perekonomian kerajaan dan pemerintah kolonial Belanda di akhir abad ke-19.
Sejak dicanangkan pada 1830 hingga 1834, para petani Indonesia ‘menyetorkan’ uang sebesar 3 juta gulden ke negeri Belanda tiap tahunnya. Setelah itu, tiap tahun 12-18 juta gulden yang dilayarkan ke negeri kincir angin tersebut. Jadi total semua uang yang masuk ke kas negeri Belanda dari Cultuurstelsel adalah 900 juta gulden.
Melalui hasil penjualan gula ke pasar internasional, bangsa imperialis itu bukan saja mampu menutup utang-utangnya, namun juga mendatangkan cadangan devisa yang melimpah ruah.
Sayangnya, industrialisasi gula ternyata belum mampu memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Surplus devisa itu nyaris tidak ada yang digunakan untuk memperbaiki kehidupan rakyat Hindia Belanda.
Mereka terus menerus diperas tenaganya oleh keharusan menanam komoditas tertentu dan menyetorkan hasilnya. Sialnya, mereka tetap dibebani untuk membayar pajak pada pemerintah kolonial Belanda.

Kamis, 08 November 2018

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 6)


Pahitnya Gula Lantaran Cultuurstelsel
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber



Jejak langkah pergulaan di Jawa, termasuk di Sidoarjo sangat erat kaitannya dengan sistem cultuurstelsel atau tanam paksa, yaitu peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830.
Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.
Kebijakan tersebut diberlakukan sebagai upaya menutup defisit kronis perekonomian Kerajaan Belanda yang memburuk setelah berakhirnya perang melawan Perancis  di Waterloo, 15 km arah Selatan dari ibukota Belgia, Brussel pada 18 Juni 1815.  
Kekalahan Napoleon Bonaparte itu mengakhir kekuasaan dan karier militernya. Bahkan ia harus diasingkan ke pulau St. Helena hingga meninggal dunia sebagai orang buangan pada 5 Mei 1821.
Selain masalah itu, Pemerintah Kolonial Belanda juga harus menguras pundi-pundi hartanya untuk membiayai perang besar melawan Pangeran Diponegoro yang berlangsung antara 1825-1830. Keuangan mereka juga semakin kering akibat bertempur melawan Belgia di awal tahun 1830.
Bukan hanya keuangan Kerajaan, bahkan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang saat itu di bawah kendali Gubernur Jenderal Van der Capellen harus menanggung hutang sebesar 20 juta gulden pada firma Palmer and Co.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 5)


Harapan Baru Konglomet Gula di Kota Delta
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber


Hingga saat ini memang belum ada bukti sejarah yang dengan tegas menunjukkan sejak kapan tebu menjadi komoditas pertanian yang diusahakan oleh masyarakat di Sidoarjo. Pasalnya masyarakat Jawa, termasuk di Sidoarjo, saat itu belum menempatkan tebu sebagai bahan pangan pokok dalam kehidupan kesehariannya meski telah dibudidayakan dalam jumlah yang sangat terbatas di beberapa daerah.
Thomas Raffless dalam bukunya ‘History of Java’ menginformasikan, penduduk lokal hanya mengkonsumsi tebu sebagai makanan penutup atau kudapan yaitu dengan mengunyah langsung batangnya. Sedangkan untuk kebutuhan pemanis makanan maupun minuman, mereka lebih suka mengkonsumsi gula aren dan gula kelapa.
Berbeda dengan kebiasaan orang Tionghoa yang lebih akrab dengan penggunaan gula tebu sebagai bahan pemanis utama. Catatan sejarah yang ada menunjukkan masyarakat Tiongkok bahkan sudah menguasai teknologi pembuatan gula tebu sejak masa Dinasti Chin Timur pada tahun 317-420.
Teknologi tersebut berkembang terus dan pada masa Dinasti T’ang tahun 618-907 sudah terdapat industri gula kristal di Kwangtung dan Szechuan. Bahkan pada masa Dinasti Sung Selatan tahun 1127-1279, pendapatan pajak dan ekspor gula berperan besar dalam mendanai angkatan bersenjatanya. Hal ini menunjukkan tingkat kemajuan industri gula di Tiongkok.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 4)


Sidoarjo, Lahan Subur di Delta Sungai Brantas
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber


Jalan panjang industri gula kristal putih di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran Kabupaten Sidoarjo yang dikenal sebagai salah satu lumbung penghasil tebu berskala nasional. 
Sebagai kawasan yang terbentuk dari hasil pengendapan material sungai atau yang lebih akrab dengan sebutan delta Kali Brantas, Sidoarjo menjadi wilayah yang subur sehingga cocok untuk menjadi areal pertanian dan perkebunan.
Kondisi ini masih ditunjang dengan curah hujan yang mencapai 2717 mm mampu menyediakan ketersediaan air bagi lahan-lahan pembubidayaan tanaman pangan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu bukti sejarah yang masih ada hingga kini adalah Candi Pari di Porong yang dibangun pada jaman Majapahit, tepatnya di tahun 1293 Caka atau 1371 M. Sebagaimana tertulis dalam Kitab Negara Krtagama, candi ini dibangun atas perintah Raja Hayam Wuruk sebagai bentuk ucapan syukur karena menjadikan kawasan di sekitarnya sebagai lumbung pangan bagi kerajaan Majapahit.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 3)

Buatan Tionghoa Dijual Belanda 
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber

Sejak pertama kali merambah Nusantara, para pedagang dan kaum imperialis Eropa belum terlalu tertarik untuk mengembangkan industri gula di Indonesia. Sama dengan pedagang-pedagang asing lainnya yang datang dari Tiongkok dan Arab, orang-orang Portugis, Inggris dan Belanda lebih tertarik untuk meraup komoditas lokal yang juga dibutuhkan dan memiliki nilai tinggi di perdagangan internasional kala itu, diantaranya lada, cengkeh dan rempah-rempah lainnya.
Lada menjadi daya tarik utama Nusantara sehingga Belanda mengirim Cornelis de Houtman dengan 4 kapal ke Banten yang tiba tanggal 15 Juni 1595 dan mulai menancapkan dominasinya dalam perdagangan disana melalui sebuah wadah bernama Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC.
Namun saat itu kegiatan mereka semata-mata dipusatkan pada perdagangan saja karena Belanda adalah bangsa merkantilis dan bukan industrialis. Benteng-benteng serta armada kapal VOC disiagakan untuk menjaga keamanan sumber komoditas, menjaga jalur perdagangannya serta menjaga hegemoni monopoli perdagangan. Aksi imperialisme Belanda dimulai setelah kedatangan Jan Pieterszoon Coen pada Mei 1619. Ia memindahkan kantor dagang VOC dari Banten ke Sunda Kelapa. Dari sanalah ia membangun kekuatan yang kemudian menginvasi Jawa setelah menaklukan penguasa setempat  dan mengusir pedagang Eropa lainnya dan setelah itu kekuasaannya pun dipusatkan di Sunda Kelapa yang namanya diganti Batavia.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 2)


Sejarah Gula : Dari Papua ke Persia Hingga Eropa
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber

Ada banyak versi kisah tentang awal mula pemanfaatan tanaman tebu sebagai bahan pemanis makanan maupun minuman. Ada yang menyebut bangsa Polinesia (Persia) lah yang pertama kali memproduksi sekaligus mengkonsumsi gula tebu pada 510 tahun sebelum masehi.
Teknologi pemerahan tebu itu sendiri ditemukan oleh orang-orang Mesir yang memiliki ahli-ahli pertanian dan kimia. Mereka mengembangkan teknik penyaringan, pemurnian dan kristalisasi gula untuk kepentingan penguasa Kekaisaran Persia yang menjajah Mesir. Inovasi itupun dijaga ketat kerahasiaannya agar produknya bisa dijual dengan harga mahal kepada bangsa-bangsa lain.
Namun rahasia ini terbongkar saat orang-orang Arab menguasai Persia pada tahun 642. Mereka mulai mengenal tanaman tebu yang disebutnya sebagai ‘gelagah Persia’ dan juga gula yang kemudian diperkenalkan ke wilayah-wilayah lain yang mereka taklukkan. Para penguasa Arab mengambil ilmu tentang tata cara budidaya tebu hingga proses produksi gula yang kemudian dikembangkan di daerah-daerah lain yang mereka kuasai, termasuk di Afrika Utara dan Spanyol. Mereka membuat ladang tebu di Sisilia, Siprus, Malta, Maroko dan Spanyol.

Menapak Jejak Pabrik Gula Sidoarjo (Bagian 1)

Dari Eksportir Menjadi Importir
Ditulis kembali oleh Jaludieko Pramono dari berbagai sumber



Gula merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia di seluruh dunia. Sampai akhir 2017 konsumsi gula dunia berkisar 120 juta ton per tahun dan terus bertambah dengan laju sekitar 2 juta ton per tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanaman tebu dan juga industri gula dikembangkan di lebih dari 100 negara, namun perdagangan gula internasional dikuasai oleh Uni-Eropa, Brazil dan India sebagai produsen terbesar dunia. Ketiga negara tersebut menyumbang sekitar 40% dari kebutuhan gula dunia setiap tahunnya.
Dulu, dunia pernah mengenal Indonesia sebagai negara penghasil gula yang sangat potensial. Tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal, namun juga menjadi komoditas ekspor yang menjadi pundi-pundi devisa bagi negara.
Puncak produksinya terjadi pada 1929-1930 lalu. Kala itu Indonesia, yang masih diidentifikasi sebagai Hindia Belanda, mampu memproduksi gula 3 juta ton per tahun sehingga tercatat sebagai eksportir gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba. Produksi tersebut mengalahkan Brazil, India, dan Thailand yang dikenal sebagai produsen gula dunia saat itu.

Kamis, 26 Juli 2018

Koresh Agung, Penganut Zoroaster yang Dipakai Tuhan Untuk Selamatkan Israel






Ada satu orang tokoh dalam Alkitab yang menurut saya cukup istimewa. Namanya tertulis 20 kali di Kitab 2 Tawarikh, Ezra, Daniel dan juga Yesaya. Ia adalah Koresh. Sejarah dunia mengenalnya sebagai Cyrus yang agung.
Dalam Kitab Yesaya, Tuhan memilih Koresh sebagai gembala bagi umat Israel (Yes 44:28). Ia juga disebut sebagai orang yang diurapi Tuhan, yang tangan kanannya dipegang Tuhan. Bahkan Tuhan juga membuka pintu-pintu bagi Koresh agar ia bisa menundukkan banyak bangsa dan melucuti raja-raja (Yes 45:1).
Dalam ayat selanjutnya disebutkan bahwa Tuhan akan menggerakkan Koresh untuk melepaskan dan menyelamatkan umat Israel dari perbudakan bangsa Babel sekaligus membangun kembali rumah Tuhan di Yerusalem (Yes 45:13).

Kamis, 14 Juni 2018

Kisah Inspiratif - Percaya Pada Bapa




SEORANG pemain akrobat berdiri di sebilah balok yang berada diantara dua tiang besi yang tinggi. Kemudian ia pun berjalan hilir mudir sembari sesekali melakukan gerakan yang sangat berbahaya hingga membuat orang-orang yang menontonnya menahan nafas.
Sebelum mengakhiri pertunjukannya, sang akrobat mengajukan tantangan pada penonton, mungkin ada diantara mereka yang mau dipikulnya sembari berjalan di atas balok tadi.
Tak satupun diantara penonton yang menerima tantangan tersebut. Mereka khawatir akan terjadi kefatalan yang membuat mereka terjatuh. Dan bila kekhawatiran itu sungguh terjadi maka nyawa mereja akan berakhir di dasar tiang besi.
Tiba-tiba seorang anak kecil dengan amat berani menaiki tiang tersebut dan merelakan diri untuk dipikul sang akrobat melewati balok besi tersebut. Ketika ia berada di atas pundak sang akrobat, nafas para penonton kian tercekat.

Kitab Hakim-Hakim (bagian 3)




Ada enam ciri utama yang menandai kitab ini, yakni:

(1) Kitab ini mencatat aneka peristiwa dari sejarah Israel yang bergolak di antara penaklukan Palestina dan permulaan zaman kerajaan.

(2) Kitab ini menggarisbawahi tiga kebenaran yang sederhana namun mendalam:
    (a) menjadi umat Allah berarti bahwa Allah harus menjadi Raja dan Tuhan umat-Nya;
    (b) dosa selalu menghancurkan umat Allah; dan
    (c) ketika umat Allah merendahkan diri mereka, berdoa, dan berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, Dia akan mendengar dari sorga dan memulihkan negeri mereka (bd. 2Taw 7:14).

Yoel — Nabi Pemberita Pertobatan (Bag. 3)



Beberapa pelajaran yang perlu diingat dari Nabi Yoel

3.    Allah dapat memulihkan hidup yang sudah rusak.
Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.(Yoel 2 : 25 – 26)
Yoel memberitakan kabar pengharapan bagi rakyat pada saat mereka dalam masalah yang besar. Pertobatan membuat pemulihan menjadi mungkin. Allah dapat mengatasi kuasa dosa atas hidup kita.

Kisah Inspiratif - Pemenang Kehidupan




Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu.
Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab,

Kitab Hakim-Hakim (bagian 2)




Dari segi sejarah, Hakim-Hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel. Dari segi teologi, kitab ini mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu.
Selain itu, kitab ini juga menunjukkan dengan jelas dampak-dampak yang merugikan yang senantiasa terjadi apabila orang-orang Israel melupakan perjanjian mereka dengan Allah dan mulai mengikuti berhala dan kebejatan yang ditularkan oleh bangsa-bangsa lain.

Hakim-Hakim terbagi atas tiga bagian utama, yaitu:
(1) Bagian pertama (Hak 1:1-3:6) mencatat kegagalan Israel untuk menyelesaikan sepenuhnya penaklukan negeri itu dan kemerosotan mereka setelah kematian Yosua.
(2) Bagian kedua (Hak 3:7-16:31) merupakan bagian utama kitab ini. Bagian ini mencatat enam contoh dari pengalaman Israel yang terulang pada masa hakim-hakim yang mencakup siklus kemurtadan, penindasan oleh     bangsa asing, perbudakan, berseru kepada Allah di tengah kesusahan, dan pembebasan oleh Allah melalui para pemimpin yang diurapi Roh-Nya.
Diantara ke-13 hakim itu (semua tercakup dalam bagian kitab ini), yang paling dikenal adalah Debora dan Barak (sebagai suatu regu), Gideon, Yefta, dan Simson (bd. Ibr 11:32).
(3) Bagian ketiga (Hak 17:1-21:25) menutup dengan kisah-kisah yang hidup dari zaman hakim-hakim yang menggambarkan betapa dalamnya kerusakan moral dan sosial yang diakibatkan kemurtadan rohani Israel. Kitab ini     mengingatkan kita bahwa satu-satunya pelajaran yang kita tarik dari sejarah ialah bahwa kita tidak belajar dari sejarah.*bersambung

Yoel — Nabi Pemberita Pertobatan (Bag. 2)



Beberapa pelajaran yang perlu diingat dari Nabi Yoel

1.    Dosa membawa penghukuman.
Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu?
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak- anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.

Rabu, 16 Mei 2018

Kisah Inspiratif - Garis Tangan




Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.(Mazmur 127 : 2)

Paul Liao adalah salah satu 10 orang terkaya di Taiwan, taipan ini memiliki sejumlah hotel, real estate dan sederet bisnis yang besar. Dan semua itu didapatkan dari titik nol. Karena itu banyak orang penasaran untuk mengetahui kunci kesuksesannya.
Suatu ketika Paul Liao diundang dalam suatu seminar di sebuah fakultas, seorang mahasiswa mendekatinya dan menanyakan apa rahasia kesuksesannya itu.
Mendengar permintaan itu, Paul Liao tersenyum sejenak, lalu ia pun meminta mahasiswa itu menengadahkan tangannya. Mahasiswa itu tertegun sejenak, dan ia memperlihatkan telapak tangannya.

Kisah Penulis Kitab - Nabi Yoel


Nabi Pemberita Pertobatan (Bag. 1)

"Berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." Yoel 2:13.

Yoel adalah salah satu dari keduabelas nabi kecil dalam perjanjian lama. Nama ini berarti ‘Yehova adalah Allah’. Dalam kitab yang ditulisnya, Yoel menyebut dirinya sebagai putra dari Petuel.
Hasil dari analisa terhadap kitabnya itu menyebutkan bahwa Yoel bekerja di sekitar Bait Allah, sehingga ia disebut sebagai nabi kultis. Diperkirakan, ia hidup jauh setelah kembalinya umat Israel dan Yehuda dari pembuangan di Babel dan berkarya sekitar tahun 400 SM.

Kitab Hakim-Hakim (bagian 1)



Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 SM, ketika Israel masih berupa komunitas besar yang terdiri dari 12 suku.
Kitab ini memperoleh namanya dari berbagai tokoh yang secara berkala dipilih Allah Bapa menjadi pemimpin yang mengatur sekaligus menjaga dan membebaskan orang Israel saat mereka menjadi sasaran penindasan oleh bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya.
Para hakim (berjumlah 13 orang dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat. Namun sebagian diantara mereka pengaruhnya terbatas pada sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel. Samuel, yang pada umumnya dipandang sebagai hakim terakhir dan nabi yang pertama tidak termasuk dalam kitab ini.

Kisah Inspiratif - Tak Perlu Menunggu Kaya




Lou Xiaoying adalah seorang wanita miskin yang hidup di China. Usianya sudah 71 tahun. Untuk menopang hidupnya, janda ini menjadi pemulung sampah untuk mencari benda apa saja yang dapat dijualnya.
Pada suatu pagi, ketika sedang mencari sampah, ia menemukan sebuah kardus yang berisikan seorang bayi perempuan yang berselimutkan handuk. Buru-buru ia membawa bayi itu pulang  ke rumahnya yang sangat kecil.
Tidak lama setelah itu, ia lagi menemukan bayi lainnya, nenek ini tetap saja membawanya pulang untuk dipelihara. Ia rela bekerja lebih berat dan lebih lama demi untuk menghidupi bayi-bayi itu. Ia peduli dimana orang lain tidak peduli.

Nabi Hosea (bag 2)


Nubuatan Melalui Kehidupan Keluarga

Untuk menyatakan pengajaranNya, Tuhan menyuruh Hosea menikahi pelacur bernama Gomer. Dalam pernikahan itu keduanya memiliki tiga orang anak yang diberi nama-nama simbolis, yaitu Yizreel (Hos 1 : 4), Lo-Ruhama (Hos 1 : 6), dan Lo-Ami (Hos 1 : 9).
Peristiwa Hosea harus menikahi perempuan sundal dan memiliki anak darinya, ingin menunjukkan bahwa bangsa Israel dianggap sebagai bangsa keturunan sundal yang tidak pantas disayangi dan dijadikan bangsa pilihan.
Kehidupan keluarga Hosea ini sekaligus sebagai perumpamaan dari hubungan ‘perselingkuhan’ yang dilakukan Israel dengan dewa-dewa Baal. Nama anak-anaknya membuat kehidupan keluarga Hosea seperti nubuat berjalan tentang keruntuhan dinasti yang berkuasa dan perjanjian yang rusak dengan Allah.
Hal ini mengisyaratkan kepada Israel sebagai bangsa yang dipilih oleh ikatan perjanjiannya dengan Tuhan, bahwa mereka sebenarnya pantas mendapat hukuman, tetapi kasih Tuhan menyelamatkan.

Kamis, 10 Mei 2018

Nabi Hosea (bag 1)



Ajak Israel Pulang ke Pelukan Allah

Hosea adalah salah seorang dari keduabelas nabi kecil dalam Perjanjian Lama. Alkitab menyebutnya sebagai putra dari Beeri (Hos 1:1), warga kerajaan Israel. Dalam bahasa Ibrani, nama Hosea berarti ‘Keselamatan’.
Hosea melaksanakan tugasnya sebagai nabi sekitar tahun 750 SM. Ia berkarya pada masa yang sama dengan Amos dan Yesaya, yaitu sekitar zaman Raja Yerobeam II yang memerintah Kerajaan Israel pada kurun waktu 783-743 SM.
Kemungkinan besar, ia ikut mengalami perang Siro-Efraim tahun 725 SM. Ia pun mengalami masa-masa kekacauan menjelang kehancuran kerajaan dan kemungkinan pada saat peristiwa kehancuran Samaria pada tahun 722 SM.

KITAB YOSUA (BAGIAN 2)



Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan
penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.
Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian, yakni :

Kisah Inspiratif - Garis PLIMSOLL



Samuel Plimsoll adalah salah seorang anggota Parlemen di Kerajaan Inggris pada abad ke 19. Ia merasa sangat sedih saat mendapat laporan tentang kapal penumpang dan kapal barang yang sering tenggelam.
Para pelaut selalu menyalahkan cuaca sebagai penyebab utama kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa serta kerugian materi yang sangat besar.
Karena itu Plimsoll pun turun ke lapangan untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal-kapal itu. Ia  habiskan waktunya berminggu-minggu untuk berbicara dengan banyak pelaut dan melihat langsung kapal-kapal yang akan berlayar.

Jumat, 04 Mei 2018

J A N J I



Oleh: WIEN DS

Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan,ALLAHmu, DIAlah ALLAH yang setia yang memegang perjanjian dan kasih setia NYA terhadap orang yang kasih kepadaNYA dan berpegang pada perintahNYA, sampai kepada beribu ribu keturunan. (ULANGAN 7 : 9)

Dalam kehidupan ini, setiap manusia tentu pernah mengucapkan sebuah janji. Entah itu janji yang diucapkan dalam konteks hubungan pertemanan, hubungan bisnis, bahkan hubungan dalam perkawinan.
Janji diucapkan untuk meyakinkan lawan bicara atau pasangan agar percaya bahwa akan terjadi sesuai yang telah direncanakan dan disepakati oleh pihak pihak yang terikat didalamnya.
Sepasang kekasih yang akan memasuki mahligai rumah tangga, akan berjanji didepan altar gereja untuk  saling  menjaga kesucian cinta mereka dan akan saling setia sampai maut memisahkan keduanya.

Kecantikan Sejati




Sebuah perusahaan produk kecantikan yang sukses meminta orang-orang untuk mengirim surat singkat tentang wanita-wanita cantik yang mereka kenal. Dalam beberapa minggu banyak foto yang masuk ke perusahaan itu.
Salah satu surat itu menarik perhatian para karyawan perusahaan tersebut, dan surat itu pun disampaikan kepada presiden direktur. Penulisnya adalah seorang laki-laki dari keluarga broken home dan tinggal di wilayah kumuh.

Waktumu Bukan Waktu Tuhan




New York 3 jam lebih awal dari California, tapi itu bukan berarti California lambat, atau New York yang terlalu cepat. Keduanya benar karena berada di sesuai ‘Zona Waktu’nya masing-masing.
Ada seseorang yang masih sendiri/single/jomblo hingga dewasa, namun ada pula yang meniah di usia muda tapi harus menunggu 10 tahun untuk memiliki momongan. Disisi lain ada juga yang menikah di usia yang relatif tua namun langsung dikaruniahi momongan.
Seseorang lulus kuliah di usia 22 tahun, tapi menunggu 5 tahun untuk mendapatkan pekerjaan tetap; yang lainnya lulus di usia 27 tahun dan langsung bekerja.

KITAB YOSUA (BAGIAN 1)




Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua.
Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel ‘negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka’ (Yos 21:43).
Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan.

Kitab Ulangan (bagian 3)




Empat ciri khas menandai Ulangan.

(1) Ulangan menyediakan bagi angkatan Israel yang baru (yang sebentar lagi akan masuk Kanaan) landasan dan motivasi yang diperlukan untuk mewarisi tanah yang dijanjikan dengan memusatkan perhatian kepada tabiat Allah dan perjanjian-Nya dengan Israel.

(2) Ulangan merupakan "Kitab Hukum Kedua" karena di dalamnya Musa, pemimpin Israel yang berusia 120 tahun, menyatakan kembali dan merangkum (dalam bentuk khotbah) sabda Tuhan yang terdapat di dalam keempat kitab sebelumnya.

Selasa, 24 April 2018

Kisah Inspiratif - Koq Bisa Lupa?




Seorang pria, manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya.
Sore itu sang isteri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk diantar les sorenya. Pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng puteri manisnya. Mereka naik kendaraan umum.
Pak Manager memang mengantar puterinya les. Menjelang jam 6 sore, ia keluar kantor untuk menjemput anaknya. Namun saat di parkiran anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan.

Kitab Ulangan (bagian 2)




Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang :
(1) perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,
(2) kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
(3) perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.

Senin, 23 April 2018

Kisah Penulis Alkitab - Nabi Daniel


Penuh Hikmat dan Bernubuat



Daniel adalah pemuda Israel yang ditawan kerajaan Babel. Ia diangkut ke Babilon bersama pemuda-pemuda lainnya yang berasal dari keturunan raja maupun bangsawan, diantaranya Hananya, Misael, dan Azarya yang juga disebut sebagai Sadrak, Mesack dan Abednego.
Sejarahwan Alkitab menyebutnya sebagai penulis Kitab Daniel (Dan 9:2; 10:2). Pernyataan ini dtegaskan Tuhan Yesus yang menyebut Daniel sebagai penulis kitab ini (Matius 24:15).
Mereka termasuk kelompok pertama yang diangkut ke Babel ketika Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem dan menawan Raja Yoyakim (Daniel 1:1-7). Di kota Babilon, Daniel menyaksikan kejahatan di sekililingnya, namun ia tak pernah mengkompromikan keyakinannya.
Daniel melayani di istana kerajaan Babilonia dan penguasa setelah Nebukadnezar. Kitab Daniel mencatat semua aktivitas, nubuatan, dan penglihatan nabi Daniel antara tahun 540- 530 SM.

Minggu, 22 April 2018

Bahagia Itu Pilihan




Seorang lelaki berumur 82 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.
Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap.

Kisah Penulis Alkitab - Nabi Yehezkiel


Nabi untuk Para Tawanan



Sejak tahun 598 SM Yerusalem diduduki oleh bangsa-bangsa lain. Tembok kota diruntuhkan, rumah-rumah dibakar, Bait Allah dihancurkan tentara Babilonia, dan beberapa orang yang terbaik dipenjara dan dibuang sebagai tawanan di seberang sungai Kebar.
Mereka ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan kerajaan Babel sengaja membiarkan orang-orang Israel memelihara jati diri bangsa mereka. Dan orang-orang buangan itu membangun rumah, menanam pohon anggur dan membina keterampilan agar mereka merasa nyaman dengan keadaan yang barunya.
Lalu pada sekitar 593 SM Tuhan menunjuk seorang Imam bernama Yehezkiel bin Busi sebagai nabi yang menjadi perantara sabdaNya pada seluruh umat Israel yang hidup di daerah buangan. Saat itu usia Yehezkiel (yang berarti Tuhan Menguatkan) baru 30 tahun (Yeh 1 : 1).

Kitab Ulangan (bagian 1)




Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel untuk generasi Israel yang baru.
Mereka yang sudah sekitar 40 tahun mengembara di padang gurun sudah hampir mencapai akhir perjalanan dan siap masuk ke Kanaan, yakni tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka.
Saat itu, sebagian besar generasi baru Israel sudah tidak mengingat Paskah yang pertama, peristiwa penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. 
Karena itu mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai semua rangkaian peristiwa yang dialami generasi-generasi sebelumnya. Juga perlu disegarkan lagi ingatan bangsa itu terhadap perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan.
Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
Kitab yang ditulis Musa itu diwariskan pada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM.
Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh
(1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,
(2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2;  Neh 1:8-9; Dan 9:11),
(3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain  (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),
(4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,
(5) cendekiawan konservatif masa kini, dan
(6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan     bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.*bersambung