Selasa, 24 April 2018

Kisah Inspiratif - Koq Bisa Lupa?




Seorang pria, manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya.
Sore itu sang isteri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk diantar les sorenya. Pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng puteri manisnya. Mereka naik kendaraan umum.
Pak Manager memang mengantar puterinya les. Menjelang jam 6 sore, ia keluar kantor untuk menjemput anaknya. Namun saat di parkiran anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan.

Kitab Ulangan (bagian 2)




Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang :
(1) perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,
(2) kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
(3) perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.

Senin, 23 April 2018

Kisah Penulis Alkitab - Nabi Daniel


Penuh Hikmat dan Bernubuat



Daniel adalah pemuda Israel yang ditawan kerajaan Babel. Ia diangkut ke Babilon bersama pemuda-pemuda lainnya yang berasal dari keturunan raja maupun bangsawan, diantaranya Hananya, Misael, dan Azarya yang juga disebut sebagai Sadrak, Mesack dan Abednego.
Sejarahwan Alkitab menyebutnya sebagai penulis Kitab Daniel (Dan 9:2; 10:2). Pernyataan ini dtegaskan Tuhan Yesus yang menyebut Daniel sebagai penulis kitab ini (Matius 24:15).
Mereka termasuk kelompok pertama yang diangkut ke Babel ketika Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem dan menawan Raja Yoyakim (Daniel 1:1-7). Di kota Babilon, Daniel menyaksikan kejahatan di sekililingnya, namun ia tak pernah mengkompromikan keyakinannya.
Daniel melayani di istana kerajaan Babilonia dan penguasa setelah Nebukadnezar. Kitab Daniel mencatat semua aktivitas, nubuatan, dan penglihatan nabi Daniel antara tahun 540- 530 SM.

Minggu, 22 April 2018

Bahagia Itu Pilihan




Seorang lelaki berumur 82 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.
Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap.

Kisah Penulis Alkitab - Nabi Yehezkiel


Nabi untuk Para Tawanan



Sejak tahun 598 SM Yerusalem diduduki oleh bangsa-bangsa lain. Tembok kota diruntuhkan, rumah-rumah dibakar, Bait Allah dihancurkan tentara Babilonia, dan beberapa orang yang terbaik dipenjara dan dibuang sebagai tawanan di seberang sungai Kebar.
Mereka ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan kerajaan Babel sengaja membiarkan orang-orang Israel memelihara jati diri bangsa mereka. Dan orang-orang buangan itu membangun rumah, menanam pohon anggur dan membina keterampilan agar mereka merasa nyaman dengan keadaan yang barunya.
Lalu pada sekitar 593 SM Tuhan menunjuk seorang Imam bernama Yehezkiel bin Busi sebagai nabi yang menjadi perantara sabdaNya pada seluruh umat Israel yang hidup di daerah buangan. Saat itu usia Yehezkiel (yang berarti Tuhan Menguatkan) baru 30 tahun (Yeh 1 : 1).

Kitab Ulangan (bagian 1)




Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel untuk generasi Israel yang baru.
Mereka yang sudah sekitar 40 tahun mengembara di padang gurun sudah hampir mencapai akhir perjalanan dan siap masuk ke Kanaan, yakni tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka.
Saat itu, sebagian besar generasi baru Israel sudah tidak mengingat Paskah yang pertama, peristiwa penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. 
Karena itu mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai semua rangkaian peristiwa yang dialami generasi-generasi sebelumnya. Juga perlu disegarkan lagi ingatan bangsa itu terhadap perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan.
Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
Kitab yang ditulis Musa itu diwariskan pada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM.
Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh
(1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,
(2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2;  Neh 1:8-9; Dan 9:11),
(3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain  (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),
(4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,
(5) cendekiawan konservatif masa kini, dan
(6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan     bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.*bersambung

Akui KeilahianNya dan Diselamatkan


Oleh : Luddy Eko Pramono



Pembaptisan memang bukan murni milik umat Kristiani. Tradisi ini sudah lebih dulu dilakukan oleh kaum Yahudi di masa lampau, mereka menyebutnya dengan istilah tevilah.
Kata ini berasal dari kata kerja bahasa Ibrani ‘taval’ yang artinya diselam atau dicelupkan. Kata ini bermakna sama dengan kata baptizo yang diserap dari bahasa Yunani (Mat 3:6).
Istilah taval ini muncul pada waktu Naaman menyelamkan dirinya sendiri di sungai Yordan atas perintah Nabi Elisa (2 Raj 5:14). Setelah itu jenderal kerajaan Aram tersebut sembuh dari penyakit kusta yang ia derita. Dan sebagaimana tertulis di ayat ke 17, Naaman pun mengikrarkan diri menjadi penyembah Allahnya orang Israel.

Kisah Inspiratif : Gambar Dibalik Papan Target




Suatu hari seorang dosen Teologia memasuki kelas. Ia meletakkan sebuah papan target besar berbentuk lingkaran dengan banyak anak panah di atasnya. Barang itu ia letakkan di meja bersama kertas dan perlengkapan untuk menggambar.
Lalu ia menyuruh setiap mahasiswanya mengambil selembar kertas dan alat gambar. “Gambarlah wajah seseorang yang anda benci atau yang selalu membuatmu marah.”
Perintah itupun dilaksanakan. Ada yang menggambar wajah temannya, wajah ayahnya atau saudaranya. Ada pula wajah rektor dan dosen-dosen yang tidak mereka sukai lalu memberikannya pada sang dosen.

Kisah Penulis Alkitab : Nabi Yeremia


Nabi Yang Berduka Cita



Yeremia adalah salah satu nabi perjanjian lama yang berkarya sebelum bangsa Israel (Kerajaan Yehuda) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel. Ia diyakini sebagai penulis atau narasumber Kitab Yeremia serta Kitab Ratapan.
Yeremia lahir di Anatot sekitar tahun 645 SM. Ia melakukan tugasnya sebagai nabi selama pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.
Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi sejak dia masih muda yaitu pada tahun ke-13 masa pemerintahan Raja Yosia (628 BC). Dia meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Yerusalem dan mendampingi Raja Yosia di dalam reformasinya.

KITAB BILANGAN (Bagian 3)




Enam ciri utama menandai Bilangan.
1.    Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
2.    Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.

Sabtu, 21 April 2018

Kisah Inspiratif - Cucian Tetangga Yang Kotor




Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat?
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Lukas 6 : 41-42)

Sepasang suami istri, baru saja pindah rumah ke sebuah pemukiman. Mereka menempati sebuah rumah yang bersebelahan dengan rumah keluarga yang terlihat sangat sederhana.
Pada pagi hari, ketika suami istri tersebut sedang sarapan, si istri melihat tetangga sebelahnya menjemur pakaian, dan dia berkata pada suaminya,”Pak, lihat tetangga kita itu. Pakaian yang dia jemur masih kelihatan sangat kotor, mungkin dia perlu belajar mencuci”.
Suaminya hanya diam dan tetap menyantap sarapannya pagi itu.

KITAB BILANGAN (Bagian 2)



Kitab Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa bangsa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Kitab ini dengan jelas menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Amanat utama Kitab Bilangan adalah, umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ.

Para Penulis Alkitab - Nabi Yesaya

Bernubuat Tentang Israel dan Mesias


Yesaya adalah adalah nabi Yudea yang diperkirakan hidup di abad ke-8 SM. Dalam bahasa Ibrani, namanya adalah Nama Yeshayahu yang berarti “Penyelamatan Yahweh”.
Ia dipanggil sebagai nabi pada tahun matinya raja Uzia, sekitar tahun 740 SM. Tugasnya itu ia jalankan sekurang-kurangnya 40 tahun pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda.
Yesaya menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan dua orang putra, yaitu Syear Yasyub (orang yang tertinggal akan kembali) dan Maher-Syalal Hasy-Bas (cepat rusak, cepat jadi mangsa). Nama yang diberikan kepada kedua anaknya merupakan petunjuk mengenai misinya.
Dalam pelayanannya, ia banyak bernubuat tentang masa depan Israel yang tertulis di Kitab Yesaya. Yakni bangsa pilihan itu akan mengalami kejayaan jika hanya menyandarkan harapannya pada kasih, kuasa dan kemurahan Tuhan.

Senin, 16 April 2018

Kisah Inspiratif : Bibit Kacang Hijau Yang Tak Bertumbuh




Sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen di perusahaan tersebut. Begitu banyak yang datang melamar karena posisinya cukup bagus. Dan lagi perusahaan itu juga menjanjikan pendapatan bulanan yang lumayan besar.
Berikutnya, tim rekruitmen mulai melakukan seleksi dan serangkaian tes untuk mendapatkan calon pegawai yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Di bagian akhir, setiap pelamar yang tersisa diberi pekerjaan rumah. Setiap orang diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disemaikan.
Nantinya, mereka harus membawa hasil penyemaian bibit kacang hijau tersebut ke perusahaan. Menurut tim seleksi, hasil penyemaian tersebut akan menentukan siapa diantara pelamar tersebut yang akan diterima.
Dan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, para pelamar itu datang lagi ke perusahaan tersebut. Hampir semua pelamar dengan bangga memamerkan bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar.
Setelah diabsensi ternyata ada satu orang pelamar yang tidak hadir. Lalu sang manager perusahaan menelpon pelamar itu dan menanyakan alasan ketidak-hadirannya.
Dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah orang tersebut mengatakan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha dengan memberi air yang cukup bahkan pupuk.
“Aku berpikir bahwa aku telah gagal memenuhi tugas tersebut, sehingga aku merasa tidak perlu datang. Mohon maafkan saya dan terima kasih telah diberi kesempatan,” katanya. Ternyata, sang manager menyatakan bahwa ia diterima dan diminta segera datang ke perusahaan.
Disebutkannya, bibit kacang hijau yang dibagikan pada para peserta itu telah diproses sedemikian rupa agar tak bisa bertumbuh. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan calon pegawai yang jujur. “Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja,” ujar sang manager.
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,(Amsal 2 : 7)
sumber : http://inspirasikristen.com/


Kisah Penulis Alkitab : Salomo


Pujangga Yang Penuh Hikmat Tuhan


Salomo adalah Raja ketiga yang memerintah bangsa Israel di kurun waktu ± 971-931 SM. Ia adalah putera raja Daud dari Batsyeba. Riwayat Salomo diketahui dari catatan Kitab Suci orang Yahudi, Kristen dan Islam.
Menurut 2 Tawarikh 1:1-13 Salomo dikisahkan sebagai raja yang bijaksana dan adil. Hikmat kepemimpinan itu itu diperolehnya karena anugerah Tuhan yang sangat mengasihinya.
Para sejarahwan Alkitab meyakini Salomo sebagai salah satu kontributor penulisan beberapa buku dalam Alkitab. Diantaranya adalah kitab Mazmur, kitab Amsal, Kitab Kidung Agung dan Kitab Pengkotbah.
Ia menggubah 3000 amsal dan nyanyiannya ada 1005 judul. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu. Ia juga berbicara tentang hewan, tentang burung-burung, dan tentang binatang melata serta ikan-ikan.

Minggu, 15 April 2018

KITAB BILANGAN (Bagian 1)



Kitab Bilangan merupakan buku ke 4 dalam naskah Pentaeukh. Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari peristiwa sensus terhadap kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65).
Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara di padang gurun’. Oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani, kitab ini disebut sebagai Kitab ‘Di Padang Gurun.
Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat.

Rabu, 11 April 2018

Menjaga Kemurnian



Oleh : Luddy Eko Pramono

Ketika mendengar istilah Protestan,maka yang pertama kali terbersit di otak saya adalah ‘protes’ sebagai kata dasarnya. Dan saat istilah itu dikaitkan dengan kata Kristen, maka munculnya sebuah pengertian dangkal di kepala saya tentang sekelompok penganut keimanan dalam kekristenan yang timbul karena adanya aksi protes itu tadi.
Penalaran sederhana itu seakan mendapat pembenaran setelah sekedar mengetahui latar belakang sejarah yang mengisahkan tentang gerakan sekelompok biarawan di Jerman pada tahun 1517 yang dimotori Martin Luther.
Dalam perkembangan berikutnya, aksi protes terhadap kebijakan-kebijakan gereja pada saat itu melahirkan denominasi baru di kelompok penganut ajaran Kristus yang disebut sebagai kaum protestan.

Berlaku Cerdik Dalam Perkara Dunia dan Surga



Oleh : L.E. Pramono*

Ada hal yang cukup membingungkan saat membaca perumpaan tentang bendahara yang tidak jujur sebagaimana tersurat dalam Injil Lukas 16 : 1 – 9. Sekilas muncul kesan bahwa Tuhan Yesus seakan-akan membenarkan aksi sang bendahara itu.
Bahkan di ayat 9 Tuhan Yesus berkata, “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
Apakah ini berarti Tuhan menganjurkan pada umatNya untuk menggunakan harta benda yang tidak jujur untuk meraih surga?, tentu saja tidak. Lalu sebenarnya apa yang Tuhan maksudkan dalam perumpamaan ini?

Berakhir Dengan Benar



Salomo adalah raja besar bagi Israel. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Israel berada pada puncak kejayaan yang gilang gemilang. Kitab 1 Raja-Raja 4 : 21 dan 2 Tawarikh 9 : 26 mencatat wilayah kekuasaan Salomo membentang mulai sungai Efrat sampai negeri orang Filistin, dan sampai ke tapal batas Mesir.
Superioritas Salomo itu terjadi bukan lantaran kehebatannya di medan peperangan seperti Daud, ayahnya. Namun terjadi karena para raja di kerajaan-kerajaan itu kagum dengan hikmat yang dikaruniakan Tuhan pada Salomo sehingga mereka dengan sukacita menyampaikan upeti, dan tetap takluk pada Raja Israel ketiga itu.
I Raja-raja 4:29-30 mencatat, “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir”
Kehebatan Salomo juga terwujud dari keberhasilannya membangun Bait Suci di Yerusalem, Istana raja di Gezer, Gedung ‘Hutan Libanon’, Balai saka, Balai Singgasana dan juga istana bagi anak Firaun yang menjadi istrinya.