Senin, 16 April 2018

Kisah Penulis Alkitab : Salomo


Pujangga Yang Penuh Hikmat Tuhan


Salomo adalah Raja ketiga yang memerintah bangsa Israel di kurun waktu ± 971-931 SM. Ia adalah putera raja Daud dari Batsyeba. Riwayat Salomo diketahui dari catatan Kitab Suci orang Yahudi, Kristen dan Islam.
Menurut 2 Tawarikh 1:1-13 Salomo dikisahkan sebagai raja yang bijaksana dan adil. Hikmat kepemimpinan itu itu diperolehnya karena anugerah Tuhan yang sangat mengasihinya.
Para sejarahwan Alkitab meyakini Salomo sebagai salah satu kontributor penulisan beberapa buku dalam Alkitab. Diantaranya adalah kitab Mazmur, kitab Amsal, Kitab Kidung Agung dan Kitab Pengkotbah.
Ia menggubah 3000 amsal dan nyanyiannya ada 1005 judul. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu. Ia juga berbicara tentang hewan, tentang burung-burung, dan tentang binatang melata serta ikan-ikan.
Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hati Salomo. Dan dari persembahan yang diberikan oleh raja-raja yang kagum padanya itu, ia membangun bait Allah di Yerusalem.
Sayangnya dalam perjalanan hidupnya Salomo sempat menyimpang dari jalan Tuhan. Istri-istrinya yang berasal dari berbagai bangsa telah menyeretnya ke pemujaaan pada ilah-ilah lain.
Karena dosanya itu, Allah menghukum Salomo. Di akhir kepemimpinannya, Salomo harus menghadapi berbagai pemberontakan dari negeri-negeri tetangga Israel dan masih banyak perkara lain yang menimpanya.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu daripadamu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan daripadanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih."
Menurut beberapa penafsir, Kitab Pengkotbah ditulis Salomo pada masa tuanya sebagai tanda pertobatannya. Pengalamannya sebagai umat yang telah melihat kehidupan yang baik dan buruk jelas tercermin dalam setiap ayat yang tertulis di Kitab tersebut.*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar