Selasa, 24 April 2018

Kisah Inspiratif - Koq Bisa Lupa?




Seorang pria, manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya.
Sore itu sang isteri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk diantar les sorenya. Pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng puteri manisnya. Mereka naik kendaraan umum.
Pak Manager memang mengantar puterinya les. Menjelang jam 6 sore, ia keluar kantor untuk menjemput anaknya. Namun saat di parkiran anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan.
Pak manager buru-buru balik ke kantor, bekerja sampai pukul 10 malam, keluar sejenak untuk membeli makanan....dan pukul 23.15 sang isteri menelepon dengan nada panik, bertanya ke mana mereka ‘berdua' pergi?
"Berdua?" Pak manager lupa sama sekali telah meninggalkan anaknya. Kisah ini untungnya berakhir baik-baik saja, karena anak ini tertidur di pos hansip kosong 500 meter dari tempat lesnya tersebut. Ia ditemukan pukul 1 dini hari, sesudah sekelompok satpam dan anggota keluarga melakukan pencarian.
Saat membaca cerita ini kita mungkin akan komentar: "Kok bisa ya ayah melupakan anaknya seperti itu?" Tapi faktanya ada banyak ayah-ayah yang dengan tidak sengaja melupakan anak-anak mereka saat mengejar kepentingannya sendiri.
Ada yang lupa anak karena lebih mengutamakan hobi semacam memelihara burung, ikut klub mobil atau sepeda motor atau kegiatan olahraga yang dilakukan dengan gila-gilaan (misalnya main badminton 6 kali seminggu @ 6 jam).
Ada yang mengejar uang, kerja keras, dan lain-lain. Mereka begitu sibuk dengan aktifitasnya sehingga kepentingan anak-anak pun diabaikan atau bahkan dilupakan begitu saja.
Hubungan dengan ayah yang baik akan menghasilkan kesan yang sangat mendalam bagi anak. Ayah yang memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, persahabatan, pertolongan, disiplin dan contoh nyata adalah ayah yang memiliki banyak pesan Surgawi untuk sang anak.
Selalu sediakan waktu untuk anak-anak. Untuk mendengar kisah-kisah mereka yang kadang menurut kita sangat tak penting. Atau mengomentari hasil karya mereka baik di bidang akademis maupun kegiatan mereka lainnya
Yang paling penting, seorang ayah harus mau berdoa bagi anaknya. Sediakan waktu untuk mendoakan mereka setiap saat karena hanya Tuhan yang sanggup menjaga mereka dari segala marabahaya dan pengaruh buruk yang ada di sekelilingnya.
Ayah-ayah, jangan lupakan anakmu. Mereka butuh engkau...!

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.(Efesus 6:4)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar