Minggu, 15 April 2018

KITAB BILANGAN (Bagian 1)



Kitab Bilangan merupakan buku ke 4 dalam naskah Pentaeukh. Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari peristiwa sensus terhadap kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65).
Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara di padang gurun’. Oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani, kitab ini disebut sebagai Kitab ‘Di Padang Gurun.
Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat.
Dan setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun, bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub.
Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa melakukan sensus untuk menghitung jumlah laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11).
Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.
Para sejarahwan Alkitab sepakat menetapkan Musa sebagai penulis Kitab yang diperkirakan dihasilkan pada sekitar tahun 1405 SM tersebut. Hal ini dinyatakan oleh :
1.    Pentateukh Yahudi dan Samaria,
2.    tradisi Yahudi,
3.    oleh Yesus dan para penulis PB,
4.    para penulis Kristen kuno,
5.    para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6.    bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat setiap kejadian dalam pengembaraan di padang gurun di buku hariannya dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM).
Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar