Senin, 23 April 2018

Kisah Penulis Alkitab - Nabi Daniel


Penuh Hikmat dan Bernubuat



Daniel adalah pemuda Israel yang ditawan kerajaan Babel. Ia diangkut ke Babilon bersama pemuda-pemuda lainnya yang berasal dari keturunan raja maupun bangsawan, diantaranya Hananya, Misael, dan Azarya yang juga disebut sebagai Sadrak, Mesack dan Abednego.
Sejarahwan Alkitab menyebutnya sebagai penulis Kitab Daniel (Dan 9:2; 10:2). Pernyataan ini dtegaskan Tuhan Yesus yang menyebut Daniel sebagai penulis kitab ini (Matius 24:15).
Mereka termasuk kelompok pertama yang diangkut ke Babel ketika Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem dan menawan Raja Yoyakim (Daniel 1:1-7). Di kota Babilon, Daniel menyaksikan kejahatan di sekililingnya, namun ia tak pernah mengkompromikan keyakinannya.
Daniel melayani di istana kerajaan Babilonia dan penguasa setelah Nebukadnezar. Kitab Daniel mencatat semua aktivitas, nubuatan, dan penglihatan nabi Daniel antara tahun 540- 530 SM.
Yehezkiel dan Daniel berada di Babel pada waktu yang bersamaan. Daniel telah berada di Babel kira-kira sepuluh tahun barulah Roh Kudus menggerakkan Yehezkiel untuk memuji kesalehan Daniel yang luar biasa, dengan mengatakan: Biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub,..... demikianlah firman Tuhan ALLAH...... mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka (Yehezkiel 14:14,20).
Daniel dikenal sebagai pria yang saleh dan penuh hikmat dari Tuhan. Hal itu ditunjukkan dalam beberapa peristiwa yang tercatat dalam Kitab Daniel. Diantaranya peristiwa dapur api, goa singa, penafsiran mimpi Nebukadnezar serta tulisan Allah di tembok dalam pesta Beltasyar.

Ia juga mendapatkan hikmat untuk bernubuat. Nubuatan ini diutarakan Daniel saat menyebutkan sekaligus menjabarkan makna mimpi Nebukadnezar tentang patung besar yang terbuat dari emas tua, perak, tembaga, besi dan tanah liat. Juga tentang binatang-binatang yang Tuhan perlihatkan dalam mimpi Daniel sendiri.
Itu semua adalah nubuatan tentang keadaan dunia di akhir zaman. Saat itu akan muncul seorang pemimpin dunia yang dikenal sebagai antikristus, dan ia akan berperang melawan orang-orang kudus (Daniel 7:21).
Namun Yesus Kristus akan kembali dan mengalahkannya para penentangnya. IA juga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya (Daniel 2:44).
Kerajaan sorga itu dilukiskan sebagai sebuah batu yang menggilas patung besar itu hingga remuk sedangkan batunya akan membesar hingga menjadi gunung dalam mimpi Nebukadnezar.
Sedangkan dalam mimpinya sendiri, Daniel melihat Allah Bapa yang akan menghakimi sang pemberontak dan kekuasaannya akan diserahkan ke tangan orang-orang kudus.(Daniel 7 : 27)
Sedangkan Kitab Daniel pasal 9 mencatat nubuat tentang ‘tujuh puluh minggu’. Yakni tentang waktu yang dipergunakan oleh Sang Mesias untuk melakukan pelayananNYA di bumi hingga ia harus mati dan bangkit dari kubur.
Total pelayanan kenabian Daniel mencapai masa 70 tahun. Ia bertugas sebagai pembesar di istana kerajaan Kasdim, Medi dan Persia yang merupakan kerajaan bawahan Babel.
Daniel menulis pada waktu orang-orang Yahudi sedang mengalami penindasan yang sangat merendahkan dan ketika bangsa itu sedang berdukacita yang sangat dalam atas kehilangan semua harta benda mereka.
Kitab Daniel merupakan penghiburan bagi para tawanan di Babel, karena kitab ini memberikan jaminan mengenai kemenangan Israel yang terakhir atas segala musuh-musuhnya.
Kitabnya ini rupanya menjadi acuan dari orang-orang majus yang muncul beberapa ratus tahun kemudian ketik mereka mau mencari Yesus, karena mereka mengatakan: Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur (Matius 2:2).*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar