Minggu, 22 April 2018

Kitab Ulangan (bagian 1)




Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel untuk generasi Israel yang baru.
Mereka yang sudah sekitar 40 tahun mengembara di padang gurun sudah hampir mencapai akhir perjalanan dan siap masuk ke Kanaan, yakni tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka.
Saat itu, sebagian besar generasi baru Israel sudah tidak mengingat Paskah yang pertama, peristiwa penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. 
Karena itu mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai semua rangkaian peristiwa yang dialami generasi-generasi sebelumnya. Juga perlu disegarkan lagi ingatan bangsa itu terhadap perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan.
Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
Kitab yang ditulis Musa itu diwariskan pada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM.
Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh
(1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,
(2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2;  Neh 1:8-9; Dan 9:11),
(3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain  (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),
(4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,
(5) cendekiawan konservatif masa kini, dan
(6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan     bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar