Minggu, 22 April 2018

Kisah Penulis Alkitab : Nabi Yeremia


Nabi Yang Berduka Cita



Yeremia adalah salah satu nabi perjanjian lama yang berkarya sebelum bangsa Israel (Kerajaan Yehuda) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel. Ia diyakini sebagai penulis atau narasumber Kitab Yeremia serta Kitab Ratapan.
Yeremia lahir di Anatot sekitar tahun 645 SM. Ia melakukan tugasnya sebagai nabi selama pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.
Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi sejak dia masih muda yaitu pada tahun ke-13 masa pemerintahan Raja Yosia (628 BC). Dia meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Yerusalem dan mendampingi Raja Yosia di dalam reformasinya.
Yosia adalah salah seorang raja Israel yang baik. Semasa ia memerintah, kitab Taurat yang telah lama hilang ditemukan. Isi kitab itu adalah perintah- perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh orang Israel, dan dibacakan pada Raja Yosia.
Setelah mendengarnya, Yosia sangat sedih karena ternyata dia dan rakyat Israel telah banyak melanggar perintah Tuhan itu. Maka, dia kemudian melakukan reformasi, yaitu mengajak seluruh rakyatnya kembali melakukan perintah Tuhan seperti yang tertulis di dalam kitab Taurat.
Yeremia dikenal sebagai ‘nabi yang berduka cita’. Ketika ia menerima perintah Allah untuk pergi kepada bangsa Israel, kepadanya juga dikatakan, “Engkau akan berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu.”
Yeremia terus memperingati orang israel agar kembali kepada Allah, namun tidak ada yang mendengarkannya. Dia masih hidup ketika Nebukadnezar II dari kerajaan Babilon mengalahkan Yerusalem (588 BC). Kekalahan itu sebelumnya telah dikatakan oleh Yeremia.
Selama 40 tahun ia memberitakan Firman Tuhan kepada lima raja Yehuda, yaitu Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia. Namun selama itu tidak ada yang mendengarkan perkataannya, bahkan dia sempat dituduh berkhianat dan dihukum.
Ketika Yerusalem dikalahkan oleh Babilon, raja Nebukadnezer membebaskan Yeremia dan Yermia tinggal di Mizpa membantu gubenur Yehuda, Gedalya. Namun ketika Gedalya dibunuh, ia mengungsi ke Mesir. Yeremia diperkirakan meninggal karena dirajam batu di Mesir saat usianya 61 tahun.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar