Sabtu, 21 April 2018

KITAB BILANGAN (Bagian 2)



Kitab Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa bangsa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Kitab ini dengan jelas menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Amanat utama Kitab Bilangan adalah, umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ.
Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka.
Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah.
Beberapa kejadian yang menyiratkan sikap itu antara lain :
1.    Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35);
2.    Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16);
3.    Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45);
4.    Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50);
5.    karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29);
6.    dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). 
Akibatnya kejadian-kejadian itu semua orang Israel yang berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1-36:13).*bersambung

3 komentar: