Minggu, 08 Februari 2015

PELAYANAN YANG BERDAMPAK (Kis 17 : 16 – 35)

Oleh : Pdt. DR Willy Josep Chandra

Gereja akhir zaman dan mega church cenderung memfokuskan pelayanannya pada upaya membangun dan mengembangkan gereja lokal. Selain itu program gereja, seminar dan training lebih banyak diprioritaskan untuk gereja lokal. Selain itu, anggaran gereja yang secara khusus dialokasikan guna membiayai pelayanan keluar atau misi, apalagi untuk kegiatan pelayanan-pelayanan sosial pada masyarakat umum cenderung sangat minim.

Menjadi Gereja yang Berdampak
Ada sekelompok penginjil yang sukses di dalam pelayanannya karena mereka menganut model pelayanan sebagaimana dikembangkan Rasul Paulus, yaitu antara lain Pelayanan Spiritual dan Pelayanan Jasmani (holistik) yang berjalan seimbang.
Hal itu tersurat dalam Kisah Para Rasul 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai keperluan masing-masing.”
Pelayanan Rasul Paulus berdampak kepada dunia karena ia menyadari bahwa untuk menjadi dampak pada dunia, maka ia harus membangun dan menguasai 3 jenis komunitas, antara lain :
Komunitas di lingkungan gereja.
Ruang lingkup di gereja, pada saat Ibadah, menyembah Tuhan, memuji Tuhan, berbahasa Roh, berdoa  dan bersorak sorai. Seminggu bisa 1 kali atau 2 kali beribadah. Dan diluar kalangan nyaris kita tidak bisa menjangkau di komunitas tersebut.
Komunitas (Epikuros – ahli Filosofi) di kalangan market place atau dunia sekuler, terdiri antara lain di bidang Pendidikan, Hiburan, Sport, Kesenian, Budaya dan Pemerintah.
Kita hidup di dunia sekuler (market place) mulai hari Senin sampai Sabtu dan kita sangat dibatasi ruang gerak kita di dalam pelayanan sebagai orang Kristen. Kita tidak bisa semena-mena berdoa, bersaksi, tumpang tangan, berbahasa Roh, memuji, dan menyembah Tuhan di komunitas ini tanpa membangun dan menguasai komunitas ini.
Komunitas (Areopagus) yang terdiri dari kaum cendekiawan dan elit. Mereka ini adalah kelompok para cendekiawan dan para elit yang berkedudukan sebagai pejabat tinggi atau mantan pejabat, dan mereka sangat mempunyai pengaruh terhadap pemerintahan negara, termasuk sosial budaya, ekonomi, dan agama.

Ada 3 langkah yang dilakukan Rasul Paulus sehingga pelayannya berdampak di Atena antara lain :
1.      Memiliki hati yang berbelas kasihan tentang keselamatan bangsa (jiwa-jiwa) Kis 17:16-17
2.      Membangun Intelektual diri di dunia sekuler, terbukti dia memiliki kapasitas untuk bisa berkomunikasi dengan para Epikuros (yaitu para ahli Filosofi) sehingga para Epikuros tersebut bisa tertarik dengan Rasul Paulus. Artinya dia memiliki kepandaian dan Intelectual yang tinggi (Kis 17 : 18). Rasul Paulus adalah orang yang mau belajar tukar pikiran atau sharing (Kis 17:17).
3.      Membangun hubungan dari Bait Allah sampai ke dunia sekuler dan diteruskan ke dunia cendekiawan/elit. Dari komunitas gereja ke komunitas sekuler dan komunitas para cendekiawan/Areopagus (Kis  17:19).
Dan berdampak yaitu ada beberapa orang laki-laki dari kaum Areopagus yang menjadi percaya, diantaranya Dionisius yang akhirnya menjadi uskup yang pertama, dan juga seorang perempuan bernama Damaris.
Membangun hubungan artinya menjadi terang di komunitas sekuler antara lain di dunia pendidikan, kesenian, sosial budaya, politik, olahraga, hiburan dan lain-lain. Tentu saja dimulai dari Bait Allah artinya kita membutuhkan hadirat Allah dan Firman-Nya.(*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar