Senin, 12 Januari 2015

Jangan Berikan Kasih Sayang Yang Salah

Satu lagi kesalahan yang kerap dilakukan terkait penggunaan gadget. Namun kesalahan ini kerap disamarkan dalam kedok kasih sayang orang tua pada putra-putrinya. Yakni mereka sengaja menjadikan piranti canggih itu babysitter.         
            Padahal, jika yang dewasa saja demikian mudah disesatkan apalagi mereka yang masih belia bahkan kanak-kanak. Dan sekarang faktanya saat ini banyak diantara anak-anak kita yang juga ikut-ikutan kecanduan smartphone.
            Mereka bisa duduk sendiri berjam-jam sambil memainkan game online yang tidak sepenuhnya mendidik. Selain itu mereka juga keranjingan berselancar di media sosial sebagaimana yang dilakukan orang-orang yang lebih tua dari mereka.
"Dengan banyak orang tua yang sama-sama bekerja, smartphone seakan menjadi pemuas kebutuhan. Dengan alat itu mereka bisa mengetahui posisi sang anak saat papa-mama tak ada di dekat mereka,” kata Monica Vila, pengarang panduan Smartphone Generation seperti dikutip dari Mirror.
Pemberian telepon pintar itu biasanya dilakukan orang tua atas permintaan si anak yang ingin tampil gaya dihadapan teman-temannya. Mereka akan protes jika hanya diberi ‘HP biasa’ karena khawatir menjadi sasaran hinaan teman-temannya.
Dan karena orang tua ‘merasa berdosa’ pada anak lantaran tak bisa mendampingi mereka sepenuh waktu, maka permintaan itupun dituruti meski mereka tahu resikonya. “Ini bentuk kasih sayang yang salah karena dampaknya akan menyesatkan bahkan bisa membunuh jiwa juga raga si anak,” tandas DR. Willy Josep Chandra.
Dalam hal ini, menurutnya, orang tua harus tegas. Tidak semua permintaan anak harus dituruti. Ia harus mampu memilih dan memilah untuk menentukan yang terbaik bagi buah hatinya. Dan jika anak membantah dengan alasan tadi, maka orang tua harus mendidik dan mengajarnya agar taat.
Menurut Dr Willy Josep Candra, bahwa anak-anak dibawah usia 12 tahun belumlah siap untuk menda-patkan smartphone sendiri. Pertimbangannya, di usia-usia tersebut mereka belumlah mampu memilih dan memilah dengan baik. karena itu untuk meminimalisir resiko sebaiknya mereka tidak memegang smartphone.
Kalaulah memang dianggap perlu memegang Hp sendiri demi melancarkan komunikasi antara orang tua dan anak, cukuplah diberi perangkat komunikasi dengan kemampuan terbatas, sekedar untuk menelepon dan sms saja.
Jikalau mereka diperkenankan menggunakan gadget atau smartphone milik papa dan mamanya, sebaiknya waktunya dibatasi dan diawasi dengan ketat. Jangan biarkan anak menggunakannya pada jam-jam belajar atau di kamar tidur.

Dan yang terpenting adalah, jangan biarkan mereka berlama-lama di dunia maya. Ada baiknya jika mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Interaksi semacam itu akan menimbulkan rasa empati dan menghargai orang lain.* Lud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar