Rabu, 19 April 2017

Musa Penulis Kitab Taurat





Kitab Taurat atau disebut juga Pentateukh yang terdiri dari Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan diperkirakan ditulis pada kurun waktu antara 1450 SM – 1410 SM.
Para ahli sejarah Alkitab sepakat menyebut bahwa Kitab-Kitab itu ditulis oleh nabi Musa yang memang mendapat perintah langsung dari Tuhan untuk menuliskan sabda-Nya.  
Ada beberapa ayat dalam kelima Kitab tersebut yang mendukung anggapan tersebut. Diantaranya adalah Keluaran 34:27, “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Tuliskanlah segala…”
Juga di Ulangan 24:4 menyatakan, “… Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan.” Dan Kitab Keluaran 24:4 menyatakan, “Musa menuliskan segala firman TUHAN itu.”
Perhatikan juga bahwa Kristus juga menegaskan tentang kepenulisan Musa untuk Kitab Kejadian ketika Ia berkata, “Musa menetapkan supaya kamu bersunat.” Jadi, Tuhan Yesus menjelaskan kepada kita bahwa Musa adalah penulis Kitab Kejadian. Yesus juga berbicara tentang Musa sebagai penulis dari lima kitab pertama dari Alkitab, yang Ia sebut sebagai “Hukum Taurat,” dalam Yohanes 7:19. Kristus berkata, “Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu?….” (Yohanes 7:19).
Dari ayat-ayat tersebut bisa kita lihat bahwa penulisan kitab oleh Musa merupakan perintah Tuhan dan bukan keinginan pribadinya. Ia adalah seorang yang taat, tekun dan setia pada Tuhan.
Musa memang seorang yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk tugas itu. Ia adalah seorang Israel yang dibesarkan di istana Mesir. Sehingga dapat dipastikan ia mendapat pendidikan terbaik di dunia di masa itu, termasuk di dalamnya adalah ilmu menulis.
Sangat dimungkinkan Musa menulis kitab Kejadian selama ia berada di Mesir atau di Median. Ada jangka waktu 80 tahun (yang sangatlah cukup) untuk menulis kitab tersebut. Di kedua tempat itu terdapat pula banyak sumber untuk Musa menulis kitab tersebut.
Dan bila kita mencermati struktur penulisan dan kosa kata yang dipakai dalam kitab Kejadian, banyak kata yang sudah tidak dipakai lagi ketika bangsa Israel berada di pembuangan di Babel.*(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar