Seorang
pria, manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah
yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan
di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada
audit yang memeriksa pekerjaannya.
Sore
itu sang isteri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun
untuk diantar les sorenya. Pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini
keluar kantor menggandeng puteri manisnya. Mereka naik kendaraan umum.
Pak
Manager memang mengantar puterinya les. Menjelang jam 6 sore, ia keluar kantor
untuk menjemput anaknya. Namun saat di parkiran anak buah manager ini
melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan.
"Berdua?"
Pak manager lupa sama sekali telah meninggalkan anaknya. Kisah ini untungnya
berakhir baik-baik saja, karena anak ini tertidur di pos hansip kosong 500
meter dari tempat lesnya tersebut. Ia ditemukan pukul 1 dini hari, sesudah
sekelompok satpam dan anggota keluarga melakukan pencarian.
Saat
membaca cerita ini kita mungkin akan komentar: "Kok bisa ya ayah melupakan
anaknya seperti itu?" Tapi faktanya ada banyak ayah-ayah yang dengan tidak
sengaja melupakan anak-anak mereka saat mengejar kepentingannya sendiri.
Ada
yang lupa anak karena lebih mengutamakan hobi semacam memelihara burung, ikut
klub mobil atau sepeda motor atau kegiatan olahraga yang dilakukan dengan
gila-gilaan (misalnya main badminton 6 kali seminggu @ 6 jam).
Ada
yang mengejar uang, kerja keras, dan lain-lain. Mereka begitu sibuk dengan
aktifitasnya sehingga kepentingan anak-anak pun diabaikan atau bahkan dilupakan
begitu saja.
Hubungan
dengan ayah yang baik akan menghasilkan kesan yang sangat mendalam bagi anak.
Ayah yang memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, persahabatan, pertolongan,
disiplin dan contoh nyata adalah ayah yang memiliki banyak pesan Surgawi untuk
sang anak.
Selalu
sediakan waktu untuk anak-anak. Untuk mendengar kisah-kisah mereka yang kadang
menurut kita sangat tak penting. Atau mengomentari hasil karya mereka baik di
bidang akademis maupun kegiatan mereka lainnya
Yang
paling penting, seorang ayah harus mau berdoa bagi anaknya. Sediakan waktu
untuk mendoakan mereka setiap saat karena hanya Tuhan yang sanggup menjaga
mereka dari segala marabahaya dan pengaruh buruk yang ada di sekelilingnya.
Ayah-ayah,
jangan lupakan anakmu. Mereka butuh engkau...!
Dan
kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.(Efesus 6:4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar