Kitab Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa bangsa Israel
tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Kitab ini dengan jelas menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari
umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan,
dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Amanat utama Kitab Bilangan adalah, umat
Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan
menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu,
bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga
satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ.
Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan
Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih
atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah.
Beberapa kejadian yang menyiratkan sikap itu antara lain
:
1.
Umat itu mulai bersungut-sungut segera
setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35);
2.
Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12;
Bil 12:1-16);
3.
Israel secara keseluruhan memberontak dengan
ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal
14; Bil 14:1-45);
4.
Korah dan banyak orang Lewi membangkang
terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50);
5.
karena didesak sampai hilang kesabarannya
oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan
kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29);
6.
dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil
25:1-18).
Akibatnya kejadian-kejadian itu semua orang
Israel yang berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat
di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas
timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1-36:13).*bersambung
kenapa musa marah dengan bangsa israel
BalasHapuskenapa juga bangsa israel menentang musa
BalasHapusapakah musa mampu melewati ujian ini
BalasHapus