Penuh
Hikmat dan Bernubuat
Daniel
adalah pemuda Israel yang ditawan kerajaan Babel. Ia diangkut ke Babilon
bersama pemuda-pemuda lainnya yang berasal dari keturunan raja maupun
bangsawan, diantaranya Hananya, Misael, dan Azarya yang juga disebut sebagai
Sadrak, Mesack dan Abednego.
Sejarahwan
Alkitab menyebutnya sebagai penulis Kitab Daniel (Dan 9:2; 10:2). Pernyataan
ini dtegaskan Tuhan Yesus yang menyebut Daniel sebagai penulis kitab ini
(Matius 24:15).
Mereka
termasuk kelompok pertama yang diangkut ke Babel ketika Nebukadnezar
menaklukkan Yerusalem dan menawan Raja Yoyakim (Daniel 1:1-7). Di kota Babilon,
Daniel menyaksikan kejahatan di sekililingnya, namun ia tak pernah
mengkompromikan keyakinannya.
Daniel
melayani di istana kerajaan Babilonia dan penguasa setelah Nebukadnezar. Kitab
Daniel mencatat semua aktivitas, nubuatan, dan penglihatan nabi Daniel antara tahun
540- 530 SM.
Daniel
dikenal sebagai pria yang saleh dan penuh hikmat dari Tuhan. Hal itu
ditunjukkan dalam beberapa peristiwa yang tercatat dalam Kitab Daniel.
Diantaranya peristiwa dapur api, goa singa, penafsiran mimpi Nebukadnezar serta
tulisan Allah di tembok dalam pesta Beltasyar.
Ia
juga mendapatkan hikmat untuk bernubuat. Nubuatan ini diutarakan Daniel saat menyebutkan
sekaligus menjabarkan makna mimpi Nebukadnezar tentang patung besar yang
terbuat dari emas tua, perak, tembaga, besi dan tanah liat. Juga tentang
binatang-binatang yang Tuhan perlihatkan dalam mimpi Daniel sendiri.
Itu
semua adalah nubuatan tentang keadaan dunia di akhir zaman. Saat itu akan
muncul seorang pemimpin dunia yang dikenal sebagai antikristus, dan ia akan
berperang melawan orang-orang kudus (Daniel 7:21).
Namun
Yesus Kristus akan kembali dan mengalahkannya para penentangnya. IA juga akan mendirikan
suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya (Daniel 2:44).
Kerajaan
sorga itu dilukiskan sebagai sebuah batu yang menggilas patung besar itu hingga
remuk sedangkan batunya akan membesar hingga menjadi gunung dalam mimpi
Nebukadnezar.
Sedangkan
dalam mimpinya sendiri, Daniel melihat Allah Bapa yang akan menghakimi sang
pemberontak dan kekuasaannya akan diserahkan ke tangan orang-orang
kudus.(Daniel 7 : 27)
Sedangkan
Kitab Daniel pasal 9 mencatat nubuat tentang ‘tujuh puluh minggu’. Yakni
tentang waktu yang dipergunakan oleh Sang Mesias untuk melakukan pelayananNYA
di bumi hingga ia harus mati dan bangkit dari kubur.
Total
pelayanan kenabian Daniel mencapai masa 70 tahun. Ia bertugas sebagai pembesar
di istana kerajaan Kasdim, Medi dan Persia yang merupakan kerajaan bawahan Babel.
Daniel
menulis pada waktu orang-orang Yahudi sedang mengalami penindasan yang sangat
merendahkan dan ketika bangsa itu sedang berdukacita yang sangat dalam atas
kehilangan semua harta benda mereka.
Kitab
Daniel merupakan penghiburan bagi para tawanan di Babel, karena kitab ini
memberikan jaminan mengenai kemenangan Israel yang terakhir atas segala
musuh-musuhnya.
Kitabnya ini rupanya menjadi acuan dari
orang-orang majus yang muncul beberapa ratus tahun kemudian ketik mereka mau
mencari Yesus, karena mereka mengatakan: Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang
baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur (Matius 2:2).*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar