Kamis, 30 Maret 2017

Tokoh Alkitab - ELISABETH


Istri Yang Berkenan Di Hadapan Allah


Ada satu tokoh di sekitar peristiwa natal yang sering terlupakan. Ia adalah Elisabeth. Istri dari Imam Zakaria, ibu dari Yohanes Pembaptis dan saudara Maria ibu Yesus.
Alkitab mencatatnya sebagai wanita yang yang saleh dan hidup benar. Meski begitu ia mengalami persoalan yang begitu besar dalam hidupnya. Ia tak kunjung punya anak. Tradisi Yahudi menyebut seorang yang mandul sebagai wanita yang dikutuk.
Meski begitu, ia tidak pernah menyalahkan Tuhan akan keadaan yang dialaminya. Ia justru semakin tekun berdoa dan dengan sabar menunggu waktunya Tuhan hingga tiba saatnya semua itu dinyatakan.
Dan harapannya itu tak sia-sia. Ia mengandung dan melahirkan seorang anak yang istimewa. Seorang anak yang tumbuh menjadi peribadi yang takut akan Tuhan, bahkan melayani Tuhan.
Yohanes pembaptis diakui sebagai nabi terakhir dalam tradisi Israel. Darimana ia bisa memiliki iman yang kuat dan hebat kepada Tuhan? Jelas, dari ke dua orang tuanya. Terutama Elisabet ibunya.
Alkitab mengatakan ia orang yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Dari orang tua yang rohani akan muncul anak-anak yang rohani juga!
Selain itu Elisabet adalah orang yang paling berjasa dalam memberikan dorongan semangat dan kekuatan kepada Maria. Begitu ditemui malaikat Gabriel, Maria langsung pergi ke tempat Elisabet. Ia disana untuk beberapa hari. Apa yang mereka lakukan? Sharing!
Maria banyak bercerita kepada Elisabet dan Elisabet banyak mendengarkan dan memberi kekuatan bagi Maria agar tidak takut menghadapi semua kejadian ajaib (mengandung tapi belum menikah) itu! Natal bukan hanya kita menerima anugerah Allah, tetapi kita juga berbagi anugerah Allah kepada orang lain!
Elisabeth juga pribadi yang mampu menjaga lisannya. Begitu dianugerahi Tuhan kehamilan, ia justru tutup mulut, tidak mau gembar-gembor tentang kehamilannya. Ia bersembunyi dan tidak berkata-kata pada orang lain selama 5 bulan.
Setelah tiba saatnya, barulah  dia muncul dan berbicara kepada orang banyak tentang kehamilannya yang ajaib! Ini mengajar kita untuk berbicara seperlunya saja. Terlalu banyak bicara seringkali menjadi salah – ams.10:19
Wanita yang bisa menahan diri untuk tidak banyak bicara justru akan menjadi wanita yang terhormat. Bagaimana dengan anda?

Dikutip dari Warta Jemaat Gereja Bethany House of Glory Sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar