Kamis, 30 Maret 2017

Rasul Paulus - Penginjil yang Gigih




Paulus adalah tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus.
Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki) diperkirakan pada tahun ke-3 abad 1. Ia dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel.
Dalam surat-suratnya di Perjanjian Baru, ia memperkenalkan diri sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin yang berkebudayaan Yunani (helenis) namun tercatat sebagai warga negara Romawi.
Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi. Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu ia masih bernama Saulus).
Paulus sendiri menggambarkan tindakannya yang melawan Kekristenan ini dengan berkata: “Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota- kota asing.” (Kisah Para Rasul 26:10,11).
Pertobatan Paulus diperkirakan terjadi antara tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34 dengan mengacu pada salah satu suratnya. Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24).
Surat-surat Paulus merupakan alat komunikasi antara dirinya dengan komunitas-komunitas Kristen perdana, tetapi juga penting karena berisi uraian teologisnya. Ada 13 surat dalam Perjanjian Baru yang menunjukkan Paulus sebagai penulisnya. Namun, saat ini sejumlah para ahli Perjanjian Baru berdebat menentukan mana surat yang ditulis sendiri oleh Paulus (surat-surat Pauline) dan mana surat yang mengatasnamakan dirinya sebagai penulis (surat-surat Deutero-Pauline).
Dalam pelayanannya, Paulus menginjil mulai dari Yerusalem, Asia kecil, Yunani hingga ke Romawi. Ia lebih memfokuskan sasaran penginjilannya pada orang-orang non Yahudi.
Dalam aktifitasnya tersebut, ia harus berkali-kali ditangkap dan ditahan. Diperkirakan Paulus menghabiskan waktu 5,5 sampai 6 tahun sebagai orang tahanan di dalam penjara.
Alkitab tidak mengatakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal. Namun menurut tradisi Kristen, Paulus dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero pada sekitar 64 M di Tre Fontane Abbey.
Kewarganegaraan Romawi yang dimilikinya membuat Paulus menjalani hukuman mati yang lebih cepat yaitu dengan pemenggalan.*
Dikutip dari Warta Jemaat Gereja Bethany House of Glory Sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar