Begitu banyak kiat yang dilakukan Iblis untuk memalingkan
manusia dari wajah Tuhan. Mulai sejak Adam dan Hawa di Taman Eden hingga di
masa kini, Iblis terus menebarkan jaring untuk memperangkap manusia.
Sekarang, mari kita lihat
di sekeliling. Kita sedang menghadapi kemerosotan moral di setiap rumah tangga
diluar sana. Bahkan kalau kita lihat di televisi, ada banyak kemerosotan, dari
kebebasan seks, narkoba, penyelewengan keuangan, perselingkuhan dan tidak ada
rasa malu karena menganggap hal itu sudah biasa.
Dunia juga sudah tidak aman
lagi dan dunia ini sudah tidak nyaman lagi untuk ditinggali. Alangkah sulitnya
sekarang untuk mendapatkan damai sejahtera di dunia ini baik di rumah tangga,
rasanya tidak ada damai.
Iblis telah memasang jerat
untuk merampas damai sejahtera yang menjadi hak orang percaya. Hal ini sudah
ditulis dalam Alkitab sebagaimana tersurat dalam 1 Petrus 5:8, ‘Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.’
Ada 4 jerat iblis yang
ditebar di jaman ini dengan tujuan merampas damai sejahtera anak-anak Tuhan.
Dan kita harus mengenalinya supaya terhindar dari perangkapnya.
1.
MATERIALISME
Manusia dijerat oleh si iblis supaya masuk perangkap materialisme.
Secara teori filosofi arti materialisme adalah orang yang memperkaya realitas
benda atau mempunyai suatu keinginan atau hasrat untuk memiliki kekayaan tanpa
mempertimbangkan etika.
Kalau orang sudah terjerat
materialisme maka ia memiliki hasrat untuk menjadi kaya tanpa peduli
dengan etika, pokoknya kaya. Etika sudah tidak dipakai, firman Tuhan
tidak dipakai.
Biasanya orang semacam ini
sangat tunduk kepada orang yang kaya bahkan bersedia menjilat. Orang yang
terjerat materialisme seluruh hidupnya terfokus pada benda.
Benda itu akan hilang, akan
habis tidak kekal. Biasanya orang ini pasti sombong dan hanya bisa berkumpul
dengan orang orang tertentu yang bisa ia nikmati hartanya.
Tentang hal ini Tuhan sudah
memperingatkan manusia dalam firman-firman-Nya. Diantaranya di Injil Matius 6 :
19, juga di Injil Lukas 16 : 13, Injil Lukas 12 : 34 dan di Injil Markus 10 :
25.
2.
INDIVIDUALISME
Banyak orang tidak sadar terjerat dengan individualisme.
Orang semacam ini tidak bisa berkumpul dengan orang lain. Orang yang lain
sengsara pun tidak menjadi masalah asalkan ia tidak.
Orang yang terjerat
individualisme biasanya egois tidak pernah memikirkan orang lain. Dan
apa-apa untuk dirinya sendiri walaupun terhadap isteri, anak apalagi komunitas
dan di tempat kerjanya bahkan kalau perlu orang lain dikorbankan. Ini akan
menimbulkan jerat buat hidupnya sendiri.
Padahal Tuhan selalu
mendorong kita untuk selalu peduli dan memiliki rasa empati pada orang lain.
Bahkan keberadaan kita haruslah jadi berkat bagi orang lain supaya nama Tuhan
yang dipermuliakan.
Firman Tuhan yang membahas
tentang hal ini ada di Injil Lukas 10 : 25 – 37. Yakni kisah tentang orang
Samaria yang mau menolong orang lain sementara orang-orang yang tahu ajaran
Tuhan justru mengacuhkannya.
Dalam pengajarannya, Tuhan
Yesus sudah memberikan perintah agung pada Umatnya, yakni ‘Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22 : 37 – 39)
3.
SKEPTISME
Skeptisme artinya orang yang mempunyai keraguan
terhadap suatu kebenaran. Ada Tuhan atau tidak itu ragu-ragu, apa Tuhan itu
ada? Orang semacam ini pikirannya selalu negatif, bimbang, tidak percaya
mujizat.
Banyak diantara kita yang selalu
mengatakan: Aduh tidak mungkin! Wah itu hanya kebetulan! Atau oh itu buat kamu
bukan buat saya. Jadi negatif terus pikirannya. Kalau kita pikirannya negatif
maka jadilah negatif terjadi dalam hidup kita. Orang yang demikian tidak akan
bisa damai hidupnya.
Tuhan
mengajar kita untuk selalu optimis. Jika kita selalu bergantung pada Tuhan,
maka tidak akan ada satu hal pun yang tidak mungkin terjadi dalam hidup kita. TUHAN
adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari
Dia.(Ratapan 3:25)
4. PAGANISM
Iblis menpengaruhi manusia untuk menyembah berhala dengan
melakukan mujizat tetapi tidak memiliki kekekalan atau mujizat yang bersyarat, atau
minta tumbal, imbalan dengan menyembah berhala. Berhala tidak selalu berbentuk patung,
tetapi berhala bisa berbentuk uang, hobi atau apa saja yang lebih diutamakan
dibanding Tuhan.
Sebagai penutup,
renungkanlah ini. Iblis tahu bahwa kunci meraih sukses adalah damai sejahtera.
Segala upaya dilakukan iblis untuk merampas damai sejahtera. Jerat ini mungkin
tidak begitu terlihat dan sangat samar, tetapi itu yang akan membawa hidup
manusia menjadi gagal.
Karena itu
tetaplah waspada. Jangan pernah membuka celah bagi si iblis untuk masuk dalam
kehidupanmu. Tetaplah menyatu dengan Tuhan supaya tetap ada di dalam terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar