Diterjemahkan dari
buku berjudul asli :
[Infertility,
Miscarriage, & Adoption 2]
A Hearts Desire:
Encouragement for Couples Facing Infertility
Infertilitas
adalah masalah yang berat. Bahkan, “Depresi dan kecemasan yang dialami oleh
para wanita yang tidak subur setara dengan apa yang dialami oleh para wanita
yang menderita sakit terminal (sakit yang tidak dapat disembuhkan lagi -
red.)," kata Alice Domar, Ph.D., direktur Mind/Body Center for Women’s
Health di Beth Israel Deaconess Medical Center, di Sekolah Medis Harvard
(Harvard Medical School).
Mengapa masalah infertilitas begitu sulit?
Sebab, ini mencakup tentang memiliki seorang anak yang akan memeluk Anda,
bahkan mendekap Anda. Gagasan mengenai kehamilan sebagai hasil dari cinta kasih
dua orang adalah impian yang berharga dan kerinduan yang mendalam. Maka dari
itu, ketika pasangan membaca Amsal 30:16, mereka merasa lega.
"Rahim yang tidak subur" merupakan
salah satu hal yang tidak menyenangkan. Keinginan yang besar untuk memiliki
anak adalah bagian dari cara Allah membentuk dunia. Namun, dorongan, kerinduan,
perasaan yang ‘tidak menyenangkan’ adalah bagian dari suatu rencana.
Penyebab
Infertilitas?
Infertilitas
adalah ketidakmampuan untuk hamil/mengandung setelah satu tahun melakukan
hubungan suami istri secara rutin tanpa alat kontrasepsi. Ada banyak penyebab,
tetapi jangan percaya pada mitos bahwa ‘pasangan yang tidak subur hanya perlu
bersantai dan mereka akan hamil.’
Pada 96 persen kasus, sekitar 65 persen
pasangan yang menjalani pengobatan akhirnya mendapatkan anak biologis, dan
persentase bagi pasangan yang tidak mengikuti pengobatan medis terus berkurang.
"Sepertinya, ada penyebab ketidasuburan
yang sama banyaknya dengan jumlah manusia," kata Dan Underwood, "Ada
yang memiliki sperma dalam jumlah yang kecil. Beberapa teman kami yang tidak
subur memiliki masalah antibodi, beberapa tidak memiliki sel telur, dan
beberapa lainnya memiliki kerusakan pada tubanya. Kira-kira sepertiga pasangan,
baik suami maupun istri, memiliki masalah kesuburan. Banyak orang berpikir ini
adalah ‘masalah wanita’. Akan tetapi, masalah ketidaksuburan adalah masalah
yang umum bagi kaum pria dan wanita. Hal tersebut terjadi kira-kira 5 -- 10
persen sepanjang waktu. Sulit rasanya untuk menjalani pengobatan berbulan-bulan
ketika semua tes mengindikasikan tidak ada sesuatu pun yang salah."
Sejumlah pasangan yang didiagnosis mengalami
masalah kesuburan tampaknya semakin meningkat karena penundaan kelahiran anak
dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Faktor-faktor lingkungan
juga memberi pengaruh.
Kata Alkitab tentang
Infertilitas
Alkitab
sangat adil mengenai kesuburan dan membesarkan anak. Anak-anak adalah berkat
(Mazmur 127:3-5). Anak-anak diperlukan untuk memenuhi tujuan Allah bagi manusia
agar kita "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi ..."
(Kejadian 1:28).
Setidaknya, dua kali Allah menggunakan
kesuburan untuk menganugerahi atau menenangkan para perempuan (Kejadian 29:31;
2 Raja-raja 4:8-17). Namun, tidak ada bukti apa pun bahwa Allah menghukum
seorang perempuan karena kemandulan.
Hanya sekali Allah menggunakan
"kemandulan" sebagai hukuman (2 Samuel 6:20-23). Sebab, sering kali,
kemandulan diobati dengan kelahiran tokoh penting, termasuk Ishak (Kejadian
21:7), Esau dan Yakub (Kejadian 25:21), Simson (Hakim-hakim 13), Nabi Samuel (1
Samuel 1), dan Yohanes Pembaptis (Lukas 1).
Yang Dapat Dilakukan?
Pengobatan.
Bagi
para wanita dengan masalah ovulasi, obat-obat yang meningkatkan kesuburan dapat
menolong. Beberapa pasangan yakin bahwa mereka salah jika menggunakan ‘peralatan
yang tidak lazim/alamiah’ untuk mengobati masalah-masalah kesuburan.
Orang lain melihat pemakaian pengobatan itu
seperti penggunaan kemoterapi untuk mengobati kanker atau insulin untuk
mengobati diabetes. Namun, orang-orang yang menggunakan obat-obatan harus
diawasi secara cermat oleh para ahli medis yang andal.
Intervensi pembedahan
Pembedahan
yang didiagnosis dapat menyingkapkan kasus-kasus kemandulan yang tersembunyi.
Pembedahan yang benar acap kali berhasil. Para ahli bedah, misalnya, menggeser
penghalang saluran tuba falopi atau endometriosis, yang merusak lapisan rahim.
Dalam tubuh pria, pembedahan dapat membalikkan vasetomis atau memperbaiki
kerusakan struktural dan varises vena dalam testis.
Pilihan-pilihan
teknologi tinggi
Kebanyakan
orang Kristen percaya bahwa masih etis untuk menggunakan inseminasi buatan,
program bayi tabung, dan prosedur-prosedur teknologi tinggi yang lain,
penawaran dokter-dokter yang mencampur sperma atau sel telur pasangan (jika
menentang adanya donor), dan melakukan pencegahan untuk menghormati hidup;
bahkan pada tahap sel satu.
Para pasangan yang menjalani program bayi
tabung harus menyadari keterbatasan jumlah sel telur yang dibuahi untuk
menghasilkan sejumlah bayi yang ingin mereka lahirkan.
Tindakan ini mencegah mereka pada martabat
etis yang tinggi dalam menghindari pengurangan ‘kelebihan’ embrio atau
kehamilan ketika enam atau tujuh bayi bersaing untuk mendapatkan sumber daya
yang tersedia di uterus.
Beberapa pasangan memilih untuk membekukan
embrio dalam kasus ini, tetapi yang lain memiliki cadangan yang diawetkan,
dengan pemikiran bahwa hal itu menimbulkan risiko yang tidak perlu bagi embrio
dan hanya demi kepentingan masa depan pasangan itu sendiri.
Adopsi embrio
Seorang
wanita Kristen yang saya kenal memiliki tiga embrio yang diimplantasikan di
rahimnya dan lima embrio beku tersebut menjalani prosedur "bayi
tabung". Setelah ia memiliki tiga anak kembar, ia menjalani operasi
darurat untuk mengangkat rahimnya.
Hal ini memberikan tiga pilihan bagi dia --
menghancurkan embrio tambahan, menemukan rahim pengganti untuk melahirkan
mereka, atau mencari seseorang yang bersedia mengadopsi embrio.
Pengadopsian embrio ini relatif merupakan
perkembangan baru sebagai respons terhadap lebih dari 100.000 embrio yang
ditentukan untuk diawetkan, dibekukan hingga waktu yang tidak terbatas.
Snowflakes Embryo Adoption Program bekerja seperti agen jasa adopsi yang
menghubungkan para pasangan yang menginginkan embrio beku dengan para pasangan
yang tidak menginginkan embrio beku rusak.
Tidak masalah apa yang Anda yakini tentang
etika pembekuan embrio, pengadopsian embrio merupakan sebuah pilihan yang
muncul sebagai alternatif untuk menghancurkan mereka.
Adopsi
Putri
Firaun mengadopsi Musa. Seorang anggota keluarga diadopsi Ester ketika orang
tuanya meninggal. Dan, Allah memanggil semua orang yang percaya kepada Kristus
menjadi anak-anak-Nya melalui adopsi. Demikianlah Alkitab mendeskripsikan
sebuah gambaran yang indah kepada kita tentang hubungan adopsi.
Akan tetapi, adopsi adalah solusi yang hanya
diperuntukkan bagi orang yang kehilangan kemampuan untuk menjadi orang tua bagi
generasi berikutnya. Kebanyakan ahli mendorong para pasangan yang menjalani
pengobatan infertilitas untuk berusaha sungguh-sungguh sebelum melakukan adopsi
karena kedua pengalaman tersebut menuntut usaha keras melalui rentetan-rentetan
kehilangan.
Itulah alasan begitu banyak pasangan yang
tidak subur begitu jengkel ketika teman-teman mereka mendorong mereka dan
berkata, "Kamu masih bisa mengadopsi." Beberapa pasangan begitu sedih
karena kehilangan anak yang menjadi buah cinta kasih mereka, tidak memiliki
pengalaman hamil dan menyusui, dan meneruskan garis keluarga.
Bagi mereka, mengadopsi tidak akan pernah
dapat mengisi kekosongan tersebut. Akan tetapi, setelah mereka mencapai tingkat
resolusi dari kemandulan mereka, pilihan-pilihan lain sepertinya akan muncul.
Baru setelah itu, adopsi dapat menjadi sebuah
solusi yang luar biasa bagi orang-orang yang sangat merindukan anak dan
orang-orang yang merasakan kehilangan anak. (bible.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar