Oleh : Pdt. DR Willy Josep Chandra
Gereja akhir zaman dan mega church
cenderung memfokuskan pelayanannya pada upaya membangun dan mengembangkan
gereja lokal. Selain itu program gereja, seminar dan training lebih banyak
diprioritaskan untuk gereja lokal. Selain itu, anggaran gereja yang secara
khusus dialokasikan guna membiayai pelayanan keluar atau misi, apalagi untuk
kegiatan pelayanan-pelayanan sosial pada masyarakat umum cenderung sangat
minim.
Menjadi Gereja yang
Berdampak
Ada sekelompok penginjil yang sukses di dalam pelayanannya
karena mereka menganut model pelayanan sebagaimana dikembangkan Rasul Paulus, yaitu
antara lain Pelayanan Spiritual dan Pelayanan Jasmani (holistik) yang berjalan seimbang.
Hal itu tersurat dalam Kisah Para
Rasul 2:45 “dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai keperluan masing-masing.”
Pelayanan Rasul Paulus berdampak
kepada dunia karena ia menyadari bahwa untuk menjadi dampak pada dunia, maka ia
harus membangun dan menguasai 3 jenis komunitas, antara lain :
Komunitas di lingkungan gereja.
Ruang lingkup di gereja, pada saat
Ibadah, menyembah Tuhan, memuji Tuhan, berbahasa Roh, berdoa dan bersorak sorai. Seminggu bisa 1 kali atau 2 kali beribadah. Dan
diluar kalangan nyaris kita tidak bisa menjangkau di komunitas tersebut.
Komunitas (Epikuros – ahli Filosofi) di kalangan market place atau dunia
sekuler, terdiri antara lain di bidang Pendidikan, Hiburan, Sport, Kesenian,
Budaya dan Pemerintah.
Kita hidup di dunia sekuler (market place) mulai hari Senin sampai Sabtu
dan kita sangat dibatasi ruang gerak kita di dalam pelayanan sebagai orang Kristen. Kita tidak bisa
semena-mena berdoa, bersaksi, tumpang tangan, berbahasa Roh, memuji, dan
menyembah Tuhan di komunitas ini tanpa membangun dan menguasai komunitas ini.
Komunitas (Areopagus) yang terdiri dari kaum cendekiawan dan elit. Mereka
ini adalah kelompok para cendekiawan dan para elit yang berkedudukan sebagai
pejabat tinggi atau mantan pejabat, dan mereka sangat mempunyai pengaruh
terhadap pemerintahan negara, termasuk sosial budaya, ekonomi, dan agama.
Ada 3 langkah yang
dilakukan Rasul Paulus sehingga pelayannya berdampak di Atena antara lain :
1.
Memiliki hati yang berbelas kasihan tentang keselamatan
bangsa (jiwa-jiwa) Kis 17:16-17
2.
Membangun Intelektual diri di dunia sekuler, terbukti
dia memiliki kapasitas untuk bisa berkomunikasi dengan para Epikuros (yaitu
para ahli Filosofi) sehingga para Epikuros tersebut bisa tertarik dengan Rasul
Paulus. Artinya dia memiliki kepandaian dan Intelectual yang tinggi (Kis 17 :
18). Rasul Paulus adalah orang yang mau belajar tukar pikiran atau sharing (Kis
17:17).
3.
Membangun hubungan dari Bait Allah sampai ke dunia
sekuler dan diteruskan ke dunia cendekiawan/elit. Dari komunitas gereja ke komunitas sekuler dan komunitas para
cendekiawan/Areopagus (Kis 17:19).
Dan berdampak yaitu ada beberapa orang laki-laki dari kaum Areopagus
yang menjadi percaya, diantaranya Dionisius yang akhirnya menjadi uskup
yang pertama, dan juga seorang perempuan bernama Damaris.
Membangun hubungan artinya menjadi terang di
komunitas sekuler antara lain di dunia pendidikan, kesenian, sosial budaya,
politik, olahraga, hiburan dan lain-lain. Tentu saja dimulai dari Bait Allah artinya kita membutuhkan hadirat Allah dan
Firman-Nya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar