Ajak Israel Pulang ke
Pelukan Allah
Hosea
adalah salah seorang dari keduabelas nabi kecil dalam Perjanjian Lama. Alkitab
menyebutnya sebagai putra dari Beeri (Hos 1:1), warga kerajaan Israel. Dalam
bahasa Ibrani, nama Hosea berarti ‘Keselamatan’.
Hosea
melaksanakan tugasnya sebagai nabi sekitar tahun 750 SM. Ia berkarya pada masa
yang sama dengan Amos dan Yesaya, yaitu sekitar zaman Raja Yerobeam II yang
memerintah Kerajaan Israel pada kurun waktu 783-743 SM.
Kemungkinan
besar, ia ikut mengalami perang Siro-Efraim tahun 725 SM. Ia pun mengalami
masa-masa kekacauan menjelang kehancuran kerajaan dan kemungkinan pada saat
peristiwa kehancuran Samaria pada tahun 722 SM.
Tradisi
Gereja dan juga sejarahwan Alkitab menyebutnya sebagai penulis Kitab Hosea.
Kitab ini berisi nubuatan yang berlangsung mulai tahun 785 -725 SM. Sementara Kitab
Hosea sendiri diperkirakan ditulis antara tahun 755 - 725 SM.
Dalam
menjalankan tugasnya, dasar pewartaan Hosea adalah kasih Allah terhadap umat dan
harapan agar Israel tetap menghayati kasih Allah yang telah membebaskan mereka
dari Mesir.
Dalam
masa karyanya, ia mengecam pelanggaran keadilan dan penindasan bagi kaum
tersingkir, menunjukkan bagaimana Israel melanggar perjanjian dengan Tuhan, dan
ia menyerukan agar Israel kembali setia pada perjanjian mereka dengan Allah.
Hosea
sangat peka terhadap kondisi politik dan dengan tajam menyelidiki
dampak-dampaknya. Pesan Allah ia wartakan dengan menggunakan gaya bahasa yang
beragam, baik pujian, kutukan, nuansa pengadilan, dan tentu perumpamaan.
*bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar