Sebuah
perusahaan produk kecantikan yang sukses meminta orang-orang untuk mengirim
surat singkat tentang wanita-wanita cantik yang mereka kenal. Dalam beberapa
minggu banyak foto yang masuk ke perusahaan itu.
Salah
satu surat itu menarik perhatian para karyawan perusahaan tersebut, dan surat
itu pun disampaikan kepada presiden direktur. Penulisnya adalah seorang laki-laki
dari keluarga broken home dan tinggal di wilayah kumuh.
Kami
suka main checker dan ia mau mendengarkan masalah-masalahku. Ia bisa memahamiku
dan kalau aku pulang, ia selalu berseru dari gerbang kalo ia bangga akan
diriku.
Si
anak mengakhiri suratnya dan berkata “Di foto ini bisa dilihat bahwa dialah
wanita yang paling cantik bagiku, mudah-mudahan aku punya istri secantik dia
nanti”.
Merasa
terkesan oleh suratnya sang Presiden direktur minta melihat foto wanita
tersebut. Sekretarisnya menyodorkan foto wanita tua yang ompong, duduk sambil
tersenyum. Rambutnya yang jarang dan beruban disanggul ke belakang. Binar-binar
di matanya menutupi kerut di wajahnya.
“Kita
tidak bisa menggunakan foto ini”, kata sang Presiden direktur sambil tersenyum.
“Sebab ia bisa menunjukkan pada dunia bahwa untuk menjadi cantik, orang tidak
perlu menggunakan produk kita.”
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia,
tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.(Amsal 31:30)
Sumber
: http://renunganhidup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar