Kitab Keluaran
terbagi atas tiga bagian.
(1)
Pasal 1-14 (Kel 1:1-14:31) mengisahkan tentang bangsa Israel yang menderita penindasan di bawah raja Mesir yang
tidak mengenal Yusuf dan Allah. Dalam Kitab itu tertulis berbagai peristiwa
bersejarah, diantaranya :
(a) kelahiran Musa, perlindungan dan
persiapannya (pasal 2; Kel
2:1-25);
(b) panggilan Musa di semak yang menyala
(pasal 3-4; Kel 3:1-4:31);
(c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel
7:1-12:51);
(d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
(e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14;
Kel 13:1-14:31). Keluaran Israel dari Mesir
yang dipandang sebagai pengalaman
penebusan terbesar di dalam Perjanjian Lama.
(2)
Pasal 16-18 (Kel 16:1-18:27) menggambarkan bangsa Israel di padang gurun menuju
ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan
tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka
untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
(3)
Pasal 19-40 (Kel 19:1-40:38) mencatat bangsa Israel di Gunung Sinai dan menerima
penyataan yang meliputi
(a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
(b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17),
dan
(c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31;
Kel 25:1-31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan
kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).
Ciri-ciri
Khas
(1) Kitab ini mencatat
keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
(2) Dalam Kesepuluh Hukum
(pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan
kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi
etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
(3) Merupakan kitab PL
terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah
dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan
umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
(4) Seluruh kitab ini penuh
dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
(a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar,
murah hati, setia, kudus, dan
mahakuasa);
(b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja
perkasa;
(c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan
orang yang tertebus;
(d) adil dan benar sebagaimana terungkap
dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
(e) layak disembah dengan tulus sebagai
Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam"
dengan umat-Nya.
(5) Kitab Keluaran
menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai
akibat dari penebusan umat Allah.(Tamat)
Dikutip dari warta jemaat Gereja Bethany Indonesia House
of Glory Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar