Seorang
memiliki dua tempayan besar, ia memakai keduanya dengan mengenakan pikulan
untuk mengambil air dari sumber mata air menuju rumahnya setiap hari. Namun
salah satu diantara tempayan itu retak sehingga meski diisi penuh, yang tersisa
hanya setengahnya begitu sampai di rumah.
Seseorang
bertanya padanya, kenapa ia tetap menggunakan tempayan retak itu dan tidak
segera menggantinya dengan yang masih bagus. Namun si pemilik tempayan hanya
tersenyum. Lalu ia berkata, “besok ikutlah aku mengambil air dan lihatlah yang
sudah dilakukan tempayan retak itu.”
Barulah
kini ia menyadari bahwa ketidak sempurnaan tempayan itu telah menimbulkan
keindahan yang tak terkira. Bahkan ia dan semua orang yang melintasi jalan itu
bisa memetik bunga-bunga tersebut untuk menghiasi rumah mereka.
Jadi
jangan berkecil hati ketika kamu melihat kekuranganmu. Serahkanlah pada Tuhan
dan IA yang akan mengubahnya menjadi indah dan berharga. Bahkan Tuhan juga akan
menjadikan kekurangan itu menjadi saluran berkat-Nya bagi orang lain.
Ayat
mas : Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan
hukum.(Yesaya 42:3)
Dikutip
dari : Warta Jemaat Gereja Bethany Indonesia, House of Glory Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar