Kisah inspiratif Kristen
Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek
dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main
di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai
sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam.
Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya.
Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu di kepala,
matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.
Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam
timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat
semuanya, tetapi tidak berkata apapun.
Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.” Tetapi
Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu di dapur,
bukankah demikian Johnny?” Dan Sally
berbisik, “Ingat bebek?” Jadi
Johnny mencuci piring.
Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi
memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu
menyiapkan makanan.” Tetapi Sally
tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin
membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?” Jadi
Sally pergi memancing dan Johnny tinggal di rumah.
Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya
dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya
nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.
Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku
tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri di jendela
dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran
berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.”
Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah
yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu
sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri di jendela.
Dan Dia melihat segalanya.
Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila
engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh
memperbudakmu. Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya
mengampuni, tetapi Dia juga melupakan.*
Dikutip dari : Warta Glory, Gereja House of Glory
Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar