Istri Yang Berkenan Di Hadapan Allah
Ada
satu tokoh di sekitar peristiwa natal yang sering terlupakan. Ia adalah Elisabeth.
Istri dari Imam Zakaria, ibu dari Yohanes Pembaptis dan saudara Maria ibu
Yesus.
Alkitab
mencatatnya sebagai wanita yang yang saleh dan hidup benar. Meski begitu ia
mengalami persoalan yang begitu besar dalam hidupnya. Ia tak kunjung punya
anak. Tradisi Yahudi menyebut seorang yang mandul sebagai wanita yang dikutuk.
Meski
begitu, ia tidak pernah menyalahkan Tuhan akan keadaan yang dialaminya. Ia
justru semakin tekun berdoa dan dengan sabar menunggu waktunya Tuhan hingga
tiba saatnya semua itu dinyatakan.
Dan
harapannya itu tak sia-sia. Ia mengandung dan melahirkan seorang anak yang
istimewa. Seorang anak yang tumbuh menjadi peribadi yang takut akan Tuhan,
bahkan melayani Tuhan.
Yohanes
pembaptis diakui sebagai nabi terakhir dalam tradisi Israel. Darimana ia bisa
memiliki iman yang kuat dan hebat kepada Tuhan? Jelas, dari ke dua orang
tuanya. Terutama Elisabet ibunya.
Alkitab
mengatakan ia orang yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala
perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Dari orang tua yang rohani
akan muncul anak-anak yang rohani juga!
Selain
itu Elisabet adalah orang yang paling berjasa dalam memberikan dorongan
semangat dan kekuatan kepada Maria. Begitu ditemui malaikat Gabriel, Maria
langsung pergi ke tempat Elisabet. Ia disana untuk beberapa hari. Apa yang
mereka lakukan? Sharing!
Maria
banyak bercerita kepada Elisabet dan Elisabet banyak mendengarkan dan memberi
kekuatan bagi Maria agar tidak takut menghadapi semua kejadian ajaib
(mengandung tapi belum menikah) itu! Natal bukan hanya kita menerima anugerah
Allah, tetapi kita juga berbagi anugerah Allah kepada orang lain!
Elisabeth
juga pribadi yang mampu menjaga lisannya. Begitu dianugerahi Tuhan kehamilan, ia
justru tutup mulut, tidak mau gembar-gembor tentang kehamilannya. Ia
bersembunyi dan tidak berkata-kata pada orang lain selama 5 bulan.
Setelah
tiba saatnya, barulah dia muncul dan
berbicara kepada orang banyak tentang kehamilannya yang ajaib! Ini mengajar
kita untuk berbicara seperlunya saja. Terlalu banyak bicara seringkali menjadi
salah – ams.10:19
Wanita
yang bisa menahan diri untuk tidak banyak bicara justru akan menjadi wanita
yang terhormat. Bagaimana dengan anda?
Dikutip
dari Warta Jemaat Gereja Bethany House of Glory Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar