Namanya memang tidak banyak disebutkan di Alkitab, namun
ia adalah orang yang terpilih untuk menggantikan posisi Yudas Iskariot sebagai
murid dan juga rasul. Ia adalah Matias yang berarti Karunia Allah.
Setelah Yesus naik ke Surga, Petrus menyatakan bahwa sang
pemazmur, Daud tidak hanya menubuatkan penyimpangan Yudas Iskariot (Mazmur
41:9), tetapi juga menulis (Mz 109:8), ”Biarlah jabatannya sebagai pengawas
diambil orang lain."
Oleh karena itu, ia mengusulkan kepada kira-kira 120
murid yang berkumpul agar jabatan yang kosong itu diisi. Syaratnya adalah orang
itu haruslah menjadi pengikut Yesus sejak baptisan Yesus hingga menyaksikan
kebangkitan Yesus.
Usul itu diterima, dan kemudian dari kesemuanya itu
muncullah dua orang kandidat yang memenuhi syarat tersebut, yakni Yusuf
Barsabas dan Matias. Lalu mereka semua berdoa, meminta keputusan dari Tuhan
untuk memilih salah seorang diantara keduanya tadi.
Dan setelah membuang undi, akhirnya Matias pun terpilih.
Setelah terpilih, sidang jemaat menganggap dia "terhitung bersama
kesebelas rasul" (Kisah 1:26). Dan sebagaimana rasul lainnya, ia menerima
Roh Kudus pada hari Pentakosta.
Peristiwa yang terjadi hanya beberapa hari sebelum
pencurahan roh kudus ini adalah peristiwa terakhir yang dicatat dalam Alkitab
berkenaan dengan penggunaan undi untuk menentukan pilihan Allah dalam suatu
masalah (Kisah 1:15-26).
Akan tetapi, karya dan kehidupannya selanjutnya tidak
diketahui. Dikisahkan bahwa ia pertama-tama berkhotbah di daerah Yudea, namun
kemudian ia berkarya di Kapadokia (sekarang di wilayah Turki) dan di sekitar
Laut Kaspia. Riwayat gereja menyatakan, Rasul Matias mengakhiri hidupnya
sebagai martir setelah dirajam sampai mati di Colchis pada tahun 80.*
Dikutip dari : Warta Glory, Gereja House of
Glory Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar