Beberapa
pelajaran yang perlu diingat dari Nabi Yoel
1. Dosa membawa
penghukuman.
Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah
telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu,
atau dalam zaman nenek moyangmu?
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu,
dan biarlah anak- anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak
mereka kepada angkatan yang kemudian.
Yoel ingin penduduk Yerusalem mengerti arti
dari tulah belalang yang terjadi. Rakyat menghadapi bencana kelaparan. Mereka
bersalah karena dosa. Dia ingin mereka dapat melihat tangan Tuhan memegang
tongkat dan bukan hanya hukuman yang akan datang.
Dia menginginkan mereka dapat melihat Tuhan
dalam setiap peristiwa yang terjadi pada masa itu. Dia menginginkan mereka
mendekat pada Tuhan dengan pertobatan yang sejati.
2. Tidak ada sesuatupun
yang dapat menggantikan pertobatan yang sejati.
"Tetapi sekarang juga," demikianlah
firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan
berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu,
berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang
sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Yl
2:12-13.
Yoel mengharapkan penyesalan yang murni akan
dosa. Rakyat harus datang dengan ratapan dan puasa untuk tersungkur di hadapan
Tuhan. Allah menginginkan hati yang hancur, bukan pakaian yang robek.
Kita tidak bisa menyenangkan Tuhan dengan
penampilan yang kelihatan dari luar. Allah melihat hati. Seseorang berbicara
pada masa yang lalu tentang satu-satunya sikap orang berdosa yang bisa
diterima. "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13)
Kita tidak bisa datang kepada Tuhan dengan
kesombongan dan kebenaran diri sendiri. Tidak ada sesuatupun yang dapat
menggantikan pertobatan yang sejati. Pertobatan yang sejati mengizinkan Allah
untuk mencurahkan berkat-Nya atas kita.*bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar