Seorang
wisatawan di Italia memperhatikan pekerjaan para penebang kayu. Mereka sering
menancapkan besi tajam ke dalam batang kayu, lalu menarik dan memisahkan batang
kayu itu dengan batang kayu yang lain. Selanjutnya kayu-kayu itu dihanyutkan di
sungai yang mengalir dari sebuah pegunungan.
Dengan
perasaan ingin tahu ia bertanya kepada para penebang kayu itu, "Mengapa
kalian berbuat demikian?" Si penebang kayu tersenyum dan menjelaskan apa
yang ia lakukan pada sang wisatawan.
"Semua
batang kayu ini mungkin kelihatannya sama saja dalam pandangan Anda, tetapi
sebenarnya tidaklah demikian. Batang-batang kayu yang saya biarkan hanyut
adalah batang-batang yang berasal dari pohon-pohon kayu yang tumbuh di
lembah-lembah,” terangnya.
Ia
mengatakan pohon-pohon yang tumbuh di lembah biasanya terlindung dari hembusan
angin topan, sehingga kayunya tidak padat. Tapi batang kayu yang kuat adalah
batang yang berasal dari pohon kayu yang tumbuh di atas gunung-gunung. “Sejak
masih kecil mereka telah ditiup angin kencang. Hal ini membuat mereka makin
lama makin padat berisi. Kami memilih batang-batang pohon seperti itu untuk
dipakai secara khusus. Kayu seperti itu terlalu bagus untuk dijadikan papan
biasa," jelasnya lagi.
Saudara,
Tuhan sering mengijinkan pencobaan dan angin kesusahan menggoncang hidup kita
agar kita dikuatkan untuk dapat dipakai secara khusus dalam ladang
pekerjaanNya.
Itulah
cara Tuhan melatih iman kita agar makin kokoh. Saat badai menghantam, kita
harus semakin erat dan rapat dalam pelukanNya dan Tuhan akan memberi kita
kekuatan untuk menghadapi setiap persoalan.
"Aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena
Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2 Korintus 12:10).
Sumber:
http://inspirasi-kristen.blogspot.com
Dikutip
dari Warta Jemaat Gereja Bethany House of Glory Sidoarjo