Disarikan kembali oleh Luddy Eko Pramono
Para misionaris yang pernah dikirim badan zending Belanda ke Indonesia. (foto: historia.id)
Setelah vakum selama hampir dua abad, usaha pekabaran Injil pada komunitas Tionghoa kembali menemukan gairahnya dengan kehadiran London Missionary Society (LMS) ketika Nusantara dikuasai oleh Inggris.
Adalah William Milne yang menjadi misionaris pertama dari organisasi ini yang datang ke Jawa pada 1818. Sejatinya ia diutus untuk melakukan pekabaran Injil ke Tiongkok. Namun, karena terkendala izin masuk, LMS mengalihkan pelayanan Milne pada orang-orang Tionghoa di Batavia yang dilakukan hingga 1822.
Sepeninggal Milne, pelayanan pada orang-orang Tionghoa dilanjutkan oleh Henry Medhurst pada 1822. Dalam bukunya yang berjudul Nusa Jawa: Silang Budaya Batas-Batas Pembaratan, Denys Lombard menulis, misionaris Inggris itu datang ke Batavia dan memilih menetap di lingkungan masyarakat Tionghoa.
Ia sangat fasih berkomunikasi dalam bahasa Melayu dan juga Mandarin yang dipelajarinya saat melakukan pekabaran Injil di Malaka dan Penang beberapa tahun sebelumnya.
Ia mendirikan sebuah percetakan kecil di sebuah sudut kota Batavia yang bernama Prapatan. Di tempat itu ia mencetak selebaran-selebaran dan juga barang cetakan lainnya yang berisi ajaran keimanan Kristen.
Medhurst menjalankan tugas sucinya pada masyarakat Tionghoa dengan penuh semangat selama 21 tahun. Bahkan kabarnya ia mengabarkan Injil pada orang-orang Tionghoa sampai ke Bali dan Kalimantan.
Tetapi seperti pendahulunya, Medhurst juga tidak mampu membuahkan kelompok jemaat Tionghoa yang mapan hingga ia dikabarkan meninggalkan kota Batavia pada 1843.
Catatan terdekat berikutnya menyebutkan ada gerakan yang dilakukan F.L. Anthing (1820-1883) dengan mendirikan Perkumpulan Pekabar Injil bernama Genootschap Voor In-en Uitwendige Zending pada 1851.
Anthing bukan seorang misionaris. Ia justru pejabat negara yang duduk sebagai Ketua Muda lembaga peradilan tertinggi Kerajaan Belanda di Batavia. Namun kasih Kristus mendorongnya agar lebih mencurahkan tenaganya untuk menyampaikan kabar baik pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan.(*/bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar