Oleh : Jaludieko Pramono
Ketika mendengar istilah Protestan,maka yang pertama kali
terbersit di otak saya adalah ‘protes’ sebagai kata dasarnya. Dan saat istilah
itu dikaitkan dengan kata Kristen, maka munculnya sebuah pengertian dangkal di
kepala saya tentang sekelompok penganut keimanan dalam kekristenan yang timbul
karena adanya aksi protes itu tadi.
Penalaran sederhana itu seakan mendapat pembenaran
setelah sekedar mengetahui latar belakang sejarah yang mengisahkan tentang
gerakan sekelompok biarawan di Jerman pada tahun 1517 yang dimotori Martin
Luther.
Dalam perkembangan berikutnya, aksi protes terhadap
kebijakan-kebijakan gereja pada saat itu melahirkan denominasi baru di kelompok
penganut ajaran Kristus yang disebut sebagai kaum protestan.